Rusia: Ukraina Sudah Bangkrut, Tak Bisa Penuhi Kewajiban pada Rakyatnya

Senin, 15 Agustus 2022 - 20:04 WIB
Pada Senin, pemerintah Ukraina memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) untuk menghapus pajak preferensial atas bahan bakar.

Catatan penjelasan di situs web Rada mengatakan, “Ada kekurangan dana yang signifikan untuk membiayai industri jalan raya.”

Undang-undang tersebut siap untuk menciptakan kondisi “selama masa darurat militer untuk berfungsinya ekonomi dengan baik” dan meningkatkan pendapatan anggaran melalui bea cukai.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan RBK Ukraina, Menteri Keuangan Ukraina Sergey Marchenko mengatakan anggaran tahun depan akan “sangat ketat” karena “kondisi perang.”

“Tidak akan ada biaya yang tidak akan ditinjau ulang,” papar dia.

Menurut Oleg Ustenko, penasihat presiden untuk masalah ekonomi, defisit anggaran negara Ukraina diperkirakan mencapai USD50 miliar pada akhir tahun.

“Itu sekitar 30-35% dari PDB Ukraina,” ujar dia dalam wawancara TV bulan lalu, menambahkan, “Ini adalah masalah perang.”

Kiev mengatakan membutuhkan USD5 miliar per bulan dalam bantuan dari pendukung Barat. Namun, Ustenko, yang dikutip Financial Times, mengatakan pada Juli bahwa Ukraina akan membutuhkan tambahan USD4 miliar per bulan selama tiga bulan ke depan untuk menutupi biaya akomodasi darurat dan perbaikan perumahan bagi jutaan orang, dan untuk mendanai pendapatan minimum dasar untuk mereka yang kehilangan pekerjaan.

Hibah dan pinjaman yang dijanjikan ke Ukraina oleh Barat telah tiba jauh lebih lambat dari yang diharapkan.

Sejauh ini, hanya 1 miliar euro dari paket pinjaman jangka panjang 9 miliar euro (USD9,3 miliar) yang diusulkan Komisi Eropa pada Mei yang telah tiba. Sejak Februari, UE telah menyediakan 2,2 miliar euro.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More