Dibekali HIMARS, Ukraina Sesumbar Bisa Hancurkan Jalur Pasokan Rusia

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 08:50 WIB
Dibekali HIMARS, Ukraina sesumbar bisa hancurkan jalur pasokan Rusia. Foto/Ilustrasi
KIEV - Militer Ukraina mengatakan mereka kini memiliki kemampuan untuk menyerang semua jalur pasokan Rusia di wilayah yang diduduki.

Juru bicara komando militer selatan Ukraina, Natalia Humeniuk mengatakan, hampir semua rute pasokan selatan pasukan Rusia berada di bawah jarak tembak. Ini artinya Ukraina dapat menyerang mereka dengan senjata jarak jauh sesuka hati.

"Pasukan kami mengendalikan situasi di selatan, meskipun musuh berusaha membawa cadangan meskipun hampir semua transportasi dan arteri logistik mereka telah terkena atau berada di bawah kendali tembakan kami," ujarnya seperti dikutip US News, Sabtu (13/8/2022).





Ukraina mengatakan telah mampu mengenai lusinan gudang amunisi Rusia berkat pengiriman sistem multi peluncur rudal jarak jauh dari Barat, seperti HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Kiev berharap dengan memperoleh rudal baru yang mampu menyerang logistik Rusia jauh di belakang garis depan, itu dapat mengubah gelombang konflik dalam beberapa minggu mendatang.

Militer Ukraina juga mengatakan artilerinya menghantam gudang amunisi Rusia di dekat jembatan utama di selatan pada Jumat. Serangan itu menewaskan 11 tentara Rusia di depot di desa Vesele, sekitar 130 km menyusuri sungai Dnipro yang luas dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.

Tidak ada komentar segera dari pihak berwenang Rusia atas laporan serangan di provinsi Kherson, atau jangkauan senjata Ukraina. Reuters tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut secara independen.



Vesele - yang berada di dekat jembatan Kakhovskyi, hanya beberapa meter dari bendungan besar - adalah titik persimpangan penting yang diserang Ukraina untuk mencoba melemahkan cengkeraman Moskow di sebidang tanah yang didudukinya di tepi barat Dnipro.

Sementara itu gambar satelit yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan kehancuran pangkalan udara Rusia di Crimea, yang dihantam sejumlah ledakan pada hari Selasa lalu dalam apa yang tampaknya merupakan beberapa bentuk serangan. Meskipun begitu, Kiev belum mengaku bertanggung jawab atas ledakan atau menjelaskan bagaimana hal itu dilakukan.

Pangkalan itu, di pantai barat daya Crimea, berada di luar jangkauan roket canggih AS yang telah dikerahkan Ukraina sejak bulan lalu, tetapi berada dalam jangkauan versi yang lebih kuat yang diminta Kiev dari Barat.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More