Analisis Mengerikannya Jika AS Perang dengan China karena Bela Taiwan

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 11:08 WIB
Juga diasumsikan tetapi jauh dari pasti: Jepang memberikan hak yang diperluas untuk menggunakan pangkalan AS yang terletak di wilayahnya sambil berhenti melakukan intervensi langsung kecuali tanah Jepang diserang.

Senjata nuklir tidak digunakan dalam skenario, dan senjata yang tersedia didasarkan pada kemampuan yang telah ditunjukkan oleh negara atau memiliki rencana konkret untuk digunakan pada tahun 2026.

Apa yang Dilakukan China?

Uji coba rudal China dalam beberapa hari terakhir sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan menggarisbawahi kemampuan China yang sudah diasumsikan dalam gameplay atau simulasi perang Amerika.

Dalam 18 dari 22 putaran gameplay yang dimainkan sampai saat ini, rudal China menenggelamkan sebagian besar armada kapal permukaan AS dan Jepang. "Dan menghancurkan ratusan pesawat di darat," kata Cancian, yang pernah menjadi analis anggaran pertahanan Gedung Putih yang juga pensiunan Marinir AS.

“Namun, serangan balik Angkatan Udara dan Angkatan Laut sekutu menghantam armada amfibi dan permukaan China yang terbuka, akhirnya menenggelamkan sekitar 150 kapal.”

“Alasan kerugian AS yang tinggi adalah karena Amerika Serikat tidak dapat melakukan kampanye sistematis untuk menjatuhkan pertahanan China sebelum bergerak mendekat,” katanya.

“Amerika Serikat harus mengirim pasukan untuk menyerang armada China, terutama kapal amfibi, sebelum membangun keunggulan udara atau maritim,” katanya.

“Untuk mengetahui skala kerugian, dalam iterasi game terakhir kami, Amerika Serikat kehilangan lebih dari 900 pesawat tempur/serangan dalam konflik empat minggu. Itu sekitar setengah dari persediaan Angkatan Laut dan Angkatan Udara.”

"Kekuatan rudal China sangat menghancurkan selama persediaan masih ada sehingga kapal selam dan pesawat pengebom AS dengan rudal jarak jauh sangat penting,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More