Rusia Panggil Dewan Keamanan PBB Bahas Darurat Nuklir Ukraina
Kamis, 11 Agustus 2022 - 18:51 WIB
PLTN Zaporozhye diawaki pekerja nuklir Ukraina meskipun berada di bawah kendali Rusia.
Pada Sabtu, Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi menyatakan keprihatinan IAEA atas serangan artileri, dengan menyatakan mereka menggarisbawahi “risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan di Ukraina dan sekitarnya.”
"Saya mengutuk setiap tindakan kekerasan yang dilakukan di sekitar atau di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye atau terhadap stafnya," papar dia.
Grossi diharapkan memimpin inspeksi fasilitas untuk penilaian independen terhadap situasi dan verifikasi bahwa perlindungan non-proliferasi tetap ada.
PLTN Zaporozhye adalah yang terbesar di Eropa dan menyimpan puluhan ton uranium dan plutonium yang diperkaya di inti reaktornya dan penyimpanan bahan bakar bekas, menurut IAEA.
Kepala pengawas sebelumnya mengatakan dia khawatir keamanan bahan radioaktif dapat dikompromikan di tengah permusuhan Rusia-Ukraina.
Kiev maupun Moskow menyatakan mereka sangat ingin agar inspeksi yang diusulkan dilakukan. Namun, itu belum terwujud karena masalah keamanan.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Selasa bahwa penundaan berada di tangan Kiev dengan membiarkannya melanjutkan serangan provokatifnya.
Moskow meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meningkatkan kewenangannya untuk mempercepat kunjungan IAEA.
“Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB bertindak tidak bertanggung jawab dengan menunda kunjungan,” papar juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dalam wawancara pada Rabu.
Pada Sabtu, Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi menyatakan keprihatinan IAEA atas serangan artileri, dengan menyatakan mereka menggarisbawahi “risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan di Ukraina dan sekitarnya.”
"Saya mengutuk setiap tindakan kekerasan yang dilakukan di sekitar atau di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye atau terhadap stafnya," papar dia.
Grossi diharapkan memimpin inspeksi fasilitas untuk penilaian independen terhadap situasi dan verifikasi bahwa perlindungan non-proliferasi tetap ada.
PLTN Zaporozhye adalah yang terbesar di Eropa dan menyimpan puluhan ton uranium dan plutonium yang diperkaya di inti reaktornya dan penyimpanan bahan bakar bekas, menurut IAEA.
Kepala pengawas sebelumnya mengatakan dia khawatir keamanan bahan radioaktif dapat dikompromikan di tengah permusuhan Rusia-Ukraina.
Kiev maupun Moskow menyatakan mereka sangat ingin agar inspeksi yang diusulkan dilakukan. Namun, itu belum terwujud karena masalah keamanan.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Selasa bahwa penundaan berada di tangan Kiev dengan membiarkannya melanjutkan serangan provokatifnya.
Moskow meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meningkatkan kewenangannya untuk mempercepat kunjungan IAEA.
“Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB bertindak tidak bertanggung jawab dengan menunda kunjungan,” papar juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dalam wawancara pada Rabu.
tulis komentar anda