AS Ingin Perang Ukraina Berkepanjangan untuk Hancurkan Rusia
Kamis, 11 Agustus 2022 - 08:03 WIB
"Fakta bahwa AS melenturkan ototnya di depan pintu China, mengatur berbagai kelompok anti-China, dan sekarang secara terbuka melintasi semua perbatasan dalam masalah Taiwan," paparnya.
Dia menjuluki hal itu sebagai versi Asia-Pasifik dari "ekspansi ke timur NATO".
Zhang menunjukkan bahwa AS secara efektif mengejar tujuan yang sama sehubungan dengan China seperti halnya vis-a-vis Rusia—untuk menghambat perkembangan dan kebangkitan China, ikut campur dalam urusan internalnya serta menghabiskan dan menahannya dengan bantuan perang dan sanksi.
Pejabat itu melanjutkan dengan berargumen bahwa krisis di Ukraina dan kunjungan terakhir Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan menunjukkan bahwa Washington berniat menghidupkan kembali mentalitas Perang Dingin.
"Apalagi, Perang Dingin baru ini sudah berlangsung," katanya.
Zhang menggambarkan AS sebagai kekuatan yang menghancurkan aturan internasional dan menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpastian di seluruh dunia.
"Hegemoni dan ketergantungan Washington pada kekuatan adalah tantangan terbesar bagi kemajuan dan perkembangan damai peradaban manusia,” imbuh dia.
Dia menjuluki hal itu sebagai versi Asia-Pasifik dari "ekspansi ke timur NATO".
Zhang menunjukkan bahwa AS secara efektif mengejar tujuan yang sama sehubungan dengan China seperti halnya vis-a-vis Rusia—untuk menghambat perkembangan dan kebangkitan China, ikut campur dalam urusan internalnya serta menghabiskan dan menahannya dengan bantuan perang dan sanksi.
Pejabat itu melanjutkan dengan berargumen bahwa krisis di Ukraina dan kunjungan terakhir Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan menunjukkan bahwa Washington berniat menghidupkan kembali mentalitas Perang Dingin.
"Apalagi, Perang Dingin baru ini sudah berlangsung," katanya.
Zhang menggambarkan AS sebagai kekuatan yang menghancurkan aturan internasional dan menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpastian di seluruh dunia.
"Hegemoni dan ketergantungan Washington pada kekuatan adalah tantangan terbesar bagi kemajuan dan perkembangan damai peradaban manusia,” imbuh dia.
(min)
tulis komentar anda