Profil Ayman al-Zawahiri, dari Dokter Bedah Mata di Kairo hingga Pimpin Al Qaeda
Selasa, 02 Agustus 2022 - 08:48 WIB
Menurut akun yang diduga ditulis Zawahiri, pihak berwenang Rusia gagal menerjemahkan teks-teks Arab yang ditemukan di komputernya dan dia dapat merahasiakan identitasnya.
Pada tahun 1997, Zawahiri diyakini telah pindah ke kota Jalalabad di Afghanistan, di mana Pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden bermarkas.
Setahun kemudian, Jihad Islam Mesir bergabung dengan lima kelompok militan Islam radikal lainnya, termasuk al-Qaeda pimpinan Osama Bin Laden, dalam membentuk Front Islam Dunia untuk Jihad melawan Yahudi dan Tentara Salib.
Proklamasi pertama front termasuk fatwa, atau dekrit agama, yang mengizinkan pembunuhan warga sipil AS.
Enam bulan kemudian, dua serangan serentak menghancurkan kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania, menewaskan 223 orang.
Zawahiri adalah salah satu tokoh yang percakapan telepon satelitnya digunakan sebagai bukti bahwa Osama Bin Laden dan Al-Qaeda berada di balik rencana tersebut.
Dua minggu setelah serangan, AS mengebom kamp pelatihan kelompok itu di Afghanistan.
Keesokan harinya, Zawahiri menelepon seorang jurnalis Pakistan dan berkata, "Beri tahu Amerika bahwa pengeboman, ancaman, dan tindakan agresinya tidak membuat kami takut. Perang baru saja dimulai."
Pada tahun 1997, Zawahiri diyakini telah pindah ke kota Jalalabad di Afghanistan, di mana Pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden bermarkas.
Setahun kemudian, Jihad Islam Mesir bergabung dengan lima kelompok militan Islam radikal lainnya, termasuk al-Qaeda pimpinan Osama Bin Laden, dalam membentuk Front Islam Dunia untuk Jihad melawan Yahudi dan Tentara Salib.
Proklamasi pertama front termasuk fatwa, atau dekrit agama, yang mengizinkan pembunuhan warga sipil AS.
Enam bulan kemudian, dua serangan serentak menghancurkan kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania, menewaskan 223 orang.
Zawahiri adalah salah satu tokoh yang percakapan telepon satelitnya digunakan sebagai bukti bahwa Osama Bin Laden dan Al-Qaeda berada di balik rencana tersebut.
Dua minggu setelah serangan, AS mengebom kamp pelatihan kelompok itu di Afghanistan.
Keesokan harinya, Zawahiri menelepon seorang jurnalis Pakistan dan berkata, "Beri tahu Amerika bahwa pengeboman, ancaman, dan tindakan agresinya tidak membuat kami takut. Perang baru saja dimulai."
(sya)
tulis komentar anda