Bertempur Sengit di Kherson, Ukraina Klaim Bunuh 100 Lebih Tentara Rusia
Sabtu, 30 Juli 2022 - 17:56 WIB
KHERSON - Militer Ukraina pada Sabtu (30/7/2022) mengeklaim telah membunuh lebih dari 100 tentara Rusia dalam pertempuran sengit di wilayah Kherson.
Militer Kiev juga mengaku menghancurkan dua tempat pembuangan amunisi di wilayah tersebut, fokus serangan balasan untuk Kiev dan memutus jalur utama pasokan untuk pasukan Moskow.
Komando militer selatan Ukraina mengatakan jalur lalu lintas kereta api ke Kherson di atas Sungai Dnipro telah dipotong. Taktik ini berpotensi semakin mengisolasi pasukan Rusia di sebelah barat sungai dari pasokan di Crimea.
Ukraina telah menggunakan sistem rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk merusak tiga jembatan di Dnipro dalam beberapa pekan terakhir, memotong kota Kherson dan—menurut penilaian pejabat pertahanan Inggris—membuat Angkatan Darat ke-49 Rusia ditempatkan di tepi barat sungai dengan sangat rentan.
"Akibat kebakaran atas jaringan transportasi utama di wilayah pendudukan, telah ditetapkan bahwa lalu lintas di atas jembatan rel yang melintasi Dnipro tidak mungkin," kata komando selatan Ukraina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Selain membunuh lebih dari 100 tentara Rusia, militer Ukraina juga mengeklaim telah menghancurkan tujuh tank dalam pertempuran pada hari Jumat di wilayah Kherson.
Kherson merupakan kota besar pertama yang direbut oleh Rusia setelah invasi 24 Februari.
Wakil kepala pertama dewan regional Kherson, Yuri Sobolevsky, mengatakan kepada warga untuk menjauh dari tempat pembuangan amunisi Rusia.
"Tentara Ukraina terus menyerang Rusia dan ini baru permulaan," tulis Sobolevsky di aplikasi Telegram.
Gubernur wilayah Kherson yang pro-Ukraina, Dmytro Butriy, mengatakan distrik Berislav sangat terpukul. Berislav berada di seberang sungai di barat laut pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
"Di beberapa desa, tidak ada satu rumah pun yang dibiarkan utuh, semua infrastruktur hancur, orang-orang tinggal di ruang bawah tanah," tulis Butriy di Telegram.
Klaim militer dan pejabat Ukraina belum bisa diverifikasi secara independen. Sedangkan pejabat dari pemerintahan Kherson yang ditunjuk Rusia menolak penilaian Barat dan Ukraina atas situasi tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa Rusia kemungkinan telah mendirikan dua jembatan dan sistem feri untuk mengompensasi jembatan yang rusak akibat serangan Ukraina.
"Otoritas yang ditempatkan Rusia di wilayah pendudukan di Ukraina selatan mungkin bersiap untuk mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia akhir tahun ini, dan kemungkinan memaksa penduduk untuk mengungkapkan rincian pribadi untuk menyusun daftar suara," kata kementerian tersebut.
Militer Kiev juga mengaku menghancurkan dua tempat pembuangan amunisi di wilayah tersebut, fokus serangan balasan untuk Kiev dan memutus jalur utama pasokan untuk pasukan Moskow.
Komando militer selatan Ukraina mengatakan jalur lalu lintas kereta api ke Kherson di atas Sungai Dnipro telah dipotong. Taktik ini berpotensi semakin mengisolasi pasukan Rusia di sebelah barat sungai dari pasokan di Crimea.
Ukraina telah menggunakan sistem rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk merusak tiga jembatan di Dnipro dalam beberapa pekan terakhir, memotong kota Kherson dan—menurut penilaian pejabat pertahanan Inggris—membuat Angkatan Darat ke-49 Rusia ditempatkan di tepi barat sungai dengan sangat rentan.
"Akibat kebakaran atas jaringan transportasi utama di wilayah pendudukan, telah ditetapkan bahwa lalu lintas di atas jembatan rel yang melintasi Dnipro tidak mungkin," kata komando selatan Ukraina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Selain membunuh lebih dari 100 tentara Rusia, militer Ukraina juga mengeklaim telah menghancurkan tujuh tank dalam pertempuran pada hari Jumat di wilayah Kherson.
Kherson merupakan kota besar pertama yang direbut oleh Rusia setelah invasi 24 Februari.
Wakil kepala pertama dewan regional Kherson, Yuri Sobolevsky, mengatakan kepada warga untuk menjauh dari tempat pembuangan amunisi Rusia.
"Tentara Ukraina terus menyerang Rusia dan ini baru permulaan," tulis Sobolevsky di aplikasi Telegram.
Gubernur wilayah Kherson yang pro-Ukraina, Dmytro Butriy, mengatakan distrik Berislav sangat terpukul. Berislav berada di seberang sungai di barat laut pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
"Di beberapa desa, tidak ada satu rumah pun yang dibiarkan utuh, semua infrastruktur hancur, orang-orang tinggal di ruang bawah tanah," tulis Butriy di Telegram.
Klaim militer dan pejabat Ukraina belum bisa diverifikasi secara independen. Sedangkan pejabat dari pemerintahan Kherson yang ditunjuk Rusia menolak penilaian Barat dan Ukraina atas situasi tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa Rusia kemungkinan telah mendirikan dua jembatan dan sistem feri untuk mengompensasi jembatan yang rusak akibat serangan Ukraina.
"Otoritas yang ditempatkan Rusia di wilayah pendudukan di Ukraina selatan mungkin bersiap untuk mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia akhir tahun ini, dan kemungkinan memaksa penduduk untuk mengungkapkan rincian pribadi untuk menyusun daftar suara," kata kementerian tersebut.
(min)
tulis komentar anda