Bergincu dan Pakai High Heel, Relawan Medis Ini Tampil Modis Saat Selamatkan Nyawa
Jum'at, 29 Juli 2022 - 13:38 WIB
Bekerja sendiri, Voronkova dan asistennya, Yevhen Veselov, mengendarai sebuah van yang diisi dengan persediaan hasil sumbangan — semuanya mulai dari kacamata night vision dan kebutuhan medis dasar medan perang seperti torniket dan stapler medis hingga peralatan canggih yang diperlukan untuk operasi otak — dengan cepat melalui pos pemeriksaan, lepas dari jam malam.
Prajurit Ukraina mengenali Voronkova dan dengan satu pandangan, biarkan mereka lewat.
Aroma ceri manisnya memenuhi udara ketika dia keluar dari vannya untuk merokok dengan kuku merahnya yang terawat.
Meskipun dia membawahi 20 orang dan tinggal di Kiev, Voronkova telah berada di Ukraina timur sejak Rusia memusatkan perhatian mereka di sana pada bulan April, dan bersikeras untuk mengirimkan sendiri kotak P3K ke garis depan.
"Wanita itu seperti leher untuk kepala. Dia menggerakkan segalanya," katanya.
Voronkova tumbuh dengan cinta obat-obatan, tetapi keluarganya tidak ingin dia mengejarnya cita-citanya.
Kedua orang tuanya adalah bankir dan berpikir dia harus mengambil jalur karir yang sama. Konflik separatis yang dimulai pada tahun 2014 membujuknya untuk belajar kedokteran perang, dan dia akhirnya menerima sertifikasi sebagai instruktur.
Dari tahun 2015 hingga Rusia menginvasi Ukraina, Kementerian Pertahanan Ukraina menugaskannya untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi oleh unit tentara di Donbas.
Sekarang, dia menggunakan teknik pengajarannya sendiri untuk membantu unit melindungi diri mereka sendiri dan rekan-rekan mereka dalam pertempuran.
Prajurit Ukraina mengenali Voronkova dan dengan satu pandangan, biarkan mereka lewat.
Aroma ceri manisnya memenuhi udara ketika dia keluar dari vannya untuk merokok dengan kuku merahnya yang terawat.
Meskipun dia membawahi 20 orang dan tinggal di Kiev, Voronkova telah berada di Ukraina timur sejak Rusia memusatkan perhatian mereka di sana pada bulan April, dan bersikeras untuk mengirimkan sendiri kotak P3K ke garis depan.
"Wanita itu seperti leher untuk kepala. Dia menggerakkan segalanya," katanya.
Voronkova tumbuh dengan cinta obat-obatan, tetapi keluarganya tidak ingin dia mengejarnya cita-citanya.
Kedua orang tuanya adalah bankir dan berpikir dia harus mengambil jalur karir yang sama. Konflik separatis yang dimulai pada tahun 2014 membujuknya untuk belajar kedokteran perang, dan dia akhirnya menerima sertifikasi sebagai instruktur.
Dari tahun 2015 hingga Rusia menginvasi Ukraina, Kementerian Pertahanan Ukraina menugaskannya untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi oleh unit tentara di Donbas.
Sekarang, dia menggunakan teknik pengajarannya sendiri untuk membantu unit melindungi diri mereka sendiri dan rekan-rekan mereka dalam pertempuran.
tulis komentar anda