Rusia Blak-blakan Kerja Sama Militer dengan Turki, Drone Diincar
Kamis, 28 Juli 2022 - 10:00 WIB
Erdogan dijadwalkan bertemu Putin di Sochi pada 5 Agustus. Sementara implementasi perjanjian 22 Juli untuk ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam diperkirakan akan mendominasi agenda, sekarang tampaknya topik drone juga akan muncul.
Laporan ketertarikan Rusia pada drone Turki telah menyebabkan kehebohan, karena Baykar telah memasok Bayraktar terutama ke Ukraina.
Kiev telah membeli selusin drone serang TB2 sebelum Februari, dan telah menerima pengiriman 50 unit lagi sejak itu, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina.
Ankara telah menggembar-gemborkan drone Baykar sejak 2020, ketika mereka dikatakan telah membantu Azerbaijan menang dalam perang Nagorno-Karabakh 2020.
Pasukan Turki telah menempatkan drone itu di Suriah dan Libya juga. Reputasi mereka sebagai "senjata ajaib" agak menurun di Ukraina, di mana mereka bernasib buruk melawan pertahanan udara Rusia yang handal.
Kiev sekarang dilaporkan hanya menyimpannya untuk "misi khusus" karena risiko hancur ditembak jatuh militer Rusia.
CEO Baykar Haluk Bayraktar juga pernah mengatakan perusahaannya "tidak akan pernah" menjual drone ke Rusia.
“Ada hubungan strategis antara Turki dan Ukraina, terutama di bidang penerbangan dan luar angkasa,” papar dia kepada CNN, pekan lalu.
Dia menjelaskan, “Turki mendukung Ukraina dengan teknologi drone bersenjata. Kami tidak mengirimkan atau memasok apa pun ke Rusia.”
Meskipun Rusia memiliki program drone sendiri, AS menuduh Moskow ingin membeli “ratusan” drone serang dari Iran. Teheran telah membantah klaim tersebut.
Laporan ketertarikan Rusia pada drone Turki telah menyebabkan kehebohan, karena Baykar telah memasok Bayraktar terutama ke Ukraina.
Kiev telah membeli selusin drone serang TB2 sebelum Februari, dan telah menerima pengiriman 50 unit lagi sejak itu, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina.
Ankara telah menggembar-gemborkan drone Baykar sejak 2020, ketika mereka dikatakan telah membantu Azerbaijan menang dalam perang Nagorno-Karabakh 2020.
Pasukan Turki telah menempatkan drone itu di Suriah dan Libya juga. Reputasi mereka sebagai "senjata ajaib" agak menurun di Ukraina, di mana mereka bernasib buruk melawan pertahanan udara Rusia yang handal.
Kiev sekarang dilaporkan hanya menyimpannya untuk "misi khusus" karena risiko hancur ditembak jatuh militer Rusia.
CEO Baykar Haluk Bayraktar juga pernah mengatakan perusahaannya "tidak akan pernah" menjual drone ke Rusia.
“Ada hubungan strategis antara Turki dan Ukraina, terutama di bidang penerbangan dan luar angkasa,” papar dia kepada CNN, pekan lalu.
Dia menjelaskan, “Turki mendukung Ukraina dengan teknologi drone bersenjata. Kami tidak mengirimkan atau memasok apa pun ke Rusia.”
Meskipun Rusia memiliki program drone sendiri, AS menuduh Moskow ingin membeli “ratusan” drone serang dari Iran. Teheran telah membantah klaim tersebut.
tulis komentar anda