Presiden Pertama India dari Suku Terpinggirkan: Orang Miskin Bisa Bermimpi
Senin, 25 Juli 2022 - 18:11 WIB
NEW DELHI - Presiden pertama India dari komunitas suku yang terpinggirkan, Droupadi Murmu, secara resmi dilantik pada Senin (25/7/2022).
Setelah pelantikannya, dia mengatakan, “Pemilihannya adalah prestasi setiap orang miskin di negara ini.”
Pengangkatan Murmu ke jabatan konstitusional tertinggi India telah dilihat sebagai isyarat penting niat baik oleh Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kepada komunitas suku-suku yang membentuk lebih dari 8% dari 1,4 miliar penduduknya.
Langkah Modi ini dilakukan menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 2024.
Murmu adalah mantan guru dan menteri negara bagian dari Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi.
Dia adalah wanita kedua yang memegang peran seremonial sebagai presiden India. Dia dilahirkan dari keluarga miskin suku Santhal di negara bagian timur Odisha.
Anggota parlemen dan legislatif negara bagian memilih Murmu pekan lalu untuk masa jabatan lima tahun setelah dia dicalonkan BJP.
“Pemilihan saya adalah bukti fakta bahwa orang miskin di India dapat memiliki mimpi dan mewujudkannya juga,” tutur Murmu (64) dalam pidato di parlemen setelah mengambil sumpah jabatan.
“Adalah kepuasan besar bagi saya bahwa mereka yang telah dirampas selama berabad-abad dan mereka yang telah ditolak manfaat dari pembangunan, mereka yang miskin, tertindas, terbelakang dan suku-suku melihat bayangan mereka dalam diri saya,” ujar dia.
Modi memuji sumpah Murmu sebagai, “Momen penting bagi India, terutama bagi orang miskin, terpinggirkan, dan tertindas.”
Presiden India bertindak sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata tetapi perdana menteri memegang kekuasaan eksekutif.
Presiden dapat memainkan peran penting selama krisis politik, seperti ketika pemilihan umum tidak meyakinkan, dengan memutuskan partai mana yang berada dalam posisi terbaik untuk membentuk pemerintahan.
Setelah pelantikannya, dia mengatakan, “Pemilihannya adalah prestasi setiap orang miskin di negara ini.”
Pengangkatan Murmu ke jabatan konstitusional tertinggi India telah dilihat sebagai isyarat penting niat baik oleh Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kepada komunitas suku-suku yang membentuk lebih dari 8% dari 1,4 miliar penduduknya.
Langkah Modi ini dilakukan menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 2024.
Murmu adalah mantan guru dan menteri negara bagian dari Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi.
Dia adalah wanita kedua yang memegang peran seremonial sebagai presiden India. Dia dilahirkan dari keluarga miskin suku Santhal di negara bagian timur Odisha.
Anggota parlemen dan legislatif negara bagian memilih Murmu pekan lalu untuk masa jabatan lima tahun setelah dia dicalonkan BJP.
“Pemilihan saya adalah bukti fakta bahwa orang miskin di India dapat memiliki mimpi dan mewujudkannya juga,” tutur Murmu (64) dalam pidato di parlemen setelah mengambil sumpah jabatan.
“Adalah kepuasan besar bagi saya bahwa mereka yang telah dirampas selama berabad-abad dan mereka yang telah ditolak manfaat dari pembangunan, mereka yang miskin, tertindas, terbelakang dan suku-suku melihat bayangan mereka dalam diri saya,” ujar dia.
Modi memuji sumpah Murmu sebagai, “Momen penting bagi India, terutama bagi orang miskin, terpinggirkan, dan tertindas.”
Presiden India bertindak sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata tetapi perdana menteri memegang kekuasaan eksekutif.
Presiden dapat memainkan peran penting selama krisis politik, seperti ketika pemilihan umum tidak meyakinkan, dengan memutuskan partai mana yang berada dalam posisi terbaik untuk membentuk pemerintahan.
(sya)
tulis komentar anda