Dituding Bakal Kirim Ratusan Drone ke Rusia, Ini Kata Iran
Rabu, 13 Juli 2022 - 03:11 WIB
TEHERAN - Iran merespons tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran siap mengirim ratusan drone bersenjata ke Rusia . Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, tidak ada kesepakatan terbaru untuk mengirim drone ke Rusia.
"Kerja sama antara Republik Islam Iran dan Federasi Rusia sudah ada sejak sebelum dimulainya perang Ukraina dan tidak ada perkembangan khusus yang terjadi baru-baru ini dalam hal ini," kata Kanaani dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Iran.
"Dia menambahkan bahwa sikap Republik Islam Iran terhadap perang Ukriana benar-benar jelas dan telah diumumkan berulang kali secara resmi," lanjut pernyataan itu seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (13/7/2022).
Dalam pernyataannya, Kanaani juga menuduh Washington munafik dalam menentang kerja sama semacam itu. Ia menuduh AS dan kekuatan sekutunya telah membanjiri Timur Tengah dengan senjata, termasuk yang disediakan untuk musuh utama Teheran, Israel.
"Kanaani mengatakan pejabat AS membuat klaim seperti itu pada saat Washington dan pemerintah Eropa telah mengubah negara-negara pendudukan dan invasi termasuk di Asia Barat menjadi gudang senjata mematikan mereka yang beragam," kata pernyataan itu.
"Dia menambahkan tanpa diragukan lagi tanpa senjata itu, Zionis tidak akan dapat melanjutkan kejahatan, agresi, dan pendudukan mereka atas Palestina selama lebih dari tujuh dekade," sambung pernyataan itu.
Sebelumnya penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengklaim bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus drone, termasuk drone berkemampuan senjata, pada waktu yang dipercepat.
“Informasi kami lebih lanjut menunjukkan bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan UAV ini, dengan sesi pelatihan awal yang dijadwalkan akan dimulai pada awal Juli,” lanjut dia selama konferensi pers hari Senin waktu Washington.
"Kerja sama antara Republik Islam Iran dan Federasi Rusia sudah ada sejak sebelum dimulainya perang Ukraina dan tidak ada perkembangan khusus yang terjadi baru-baru ini dalam hal ini," kata Kanaani dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Iran.
"Dia menambahkan bahwa sikap Republik Islam Iran terhadap perang Ukriana benar-benar jelas dan telah diumumkan berulang kali secara resmi," lanjut pernyataan itu seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (13/7/2022).
Dalam pernyataannya, Kanaani juga menuduh Washington munafik dalam menentang kerja sama semacam itu. Ia menuduh AS dan kekuatan sekutunya telah membanjiri Timur Tengah dengan senjata, termasuk yang disediakan untuk musuh utama Teheran, Israel.
"Kanaani mengatakan pejabat AS membuat klaim seperti itu pada saat Washington dan pemerintah Eropa telah mengubah negara-negara pendudukan dan invasi termasuk di Asia Barat menjadi gudang senjata mematikan mereka yang beragam," kata pernyataan itu.
"Dia menambahkan tanpa diragukan lagi tanpa senjata itu, Zionis tidak akan dapat melanjutkan kejahatan, agresi, dan pendudukan mereka atas Palestina selama lebih dari tujuh dekade," sambung pernyataan itu.
Sebelumnya penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengklaim bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus drone, termasuk drone berkemampuan senjata, pada waktu yang dipercepat.
“Informasi kami lebih lanjut menunjukkan bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan UAV ini, dengan sesi pelatihan awal yang dijadwalkan akan dimulai pada awal Juli,” lanjut dia selama konferensi pers hari Senin waktu Washington.
(ian)
tulis komentar anda