Tragis! Mobil Mogok, 20 Orang Tewas Kehausan di Gurun Libya
Jum'at, 01 Juli 2022 - 08:37 WIB
TRIPOLI - Sedikitnya 20 orang ditemukan tewas di gurun pasir Libya menyusul kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kerusakan di dekat perbatasan dengan Chad . Menurut tim penyelamat, mereka diperkirakan meninggal karena kehausan.
Layanan penyelamatan di wilayah tenggara Kufra dalam sebuah pernyataan mengatakan sebuah tim penyelamat menemukan 20 mayat di gurun setelah kendaraan mereka mogok.
Kendaraan itu berasal dari negara tetangga Chad dan mencapai sekitar 120 kilometer ke wilayah Libya sebelum mobil itu mogok.
"Mereka semua mati kehausan," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Al Araby, Jumat (1/7/2022).
Layanan itu menerbitkan video di Facebook yang menunjukkan mayat membusuk di pasir gurun dekat truk pick-up.
Wilayah berpenduduk jarang itu secara teratur mendapati suhu musim panas di atas 40 derajat Celcius.
Libya terjerumus ke dalam pelanggaran hukum setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan membunuh diktator Moammar Gadaffi, dan perbatasan selatannya dengan Chad, Niger serta Sudan telah menjadi terkenal karena perdagangan dan penyelundupan manusia.
Ribuan orang melintasinya setiap tahun dalam upaya mencapai pantai Mediterania dan akhirnya Eropa, tetapi banyak yang mati dalam perjalanan, termasuk di gurun Sahara yang keras.
Layanan penyelamatan di wilayah tenggara Kufra dalam sebuah pernyataan mengatakan sebuah tim penyelamat menemukan 20 mayat di gurun setelah kendaraan mereka mogok.
Kendaraan itu berasal dari negara tetangga Chad dan mencapai sekitar 120 kilometer ke wilayah Libya sebelum mobil itu mogok.
"Mereka semua mati kehausan," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Al Araby, Jumat (1/7/2022).
Layanan itu menerbitkan video di Facebook yang menunjukkan mayat membusuk di pasir gurun dekat truk pick-up.
Wilayah berpenduduk jarang itu secara teratur mendapati suhu musim panas di atas 40 derajat Celcius.
Libya terjerumus ke dalam pelanggaran hukum setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan membunuh diktator Moammar Gadaffi, dan perbatasan selatannya dengan Chad, Niger serta Sudan telah menjadi terkenal karena perdagangan dan penyelundupan manusia.
Ribuan orang melintasinya setiap tahun dalam upaya mencapai pantai Mediterania dan akhirnya Eropa, tetapi banyak yang mati dalam perjalanan, termasuk di gurun Sahara yang keras.
Baca Juga
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda