4 Sultan Turki Utsmani yang Paling Lama Berkuasa
Selasa, 28 Juni 2022 - 15:23 WIB
ISTANBUL - Turki Utsmani atau biasa dikenal dengan Dinasti Ottoman berkuasa selama lebih dari 600 tahun. Pada masa kejayaannya Kekaisaran Turki Utsmani mencakup wilayah yang sangat luas.
Kawasan yang dikuasai termasuk sebagian besar Eropa, tenggara Wina, termasuk Hungaria saat ini, wilayah Balkan, Yunani, dan sebagian Ukraina; bagian dari Timur Tengah yang sekarang diduduki Irak, Suriah, Israel, dan Mesir; Afrika Utara sejauh barat hingga Aljazair; dan sebagian besar Semenanjung Arab.
Pemerintahan yang dijalankan Dinasti Ottoman dipimpin berbagai sultan dengan masa jabatan dan kebijakan berbeda-beda.
Diolah dari berbagai sumber, berikut ini sultan Turki Utsmani yang paling lama menjabat.
1. Sulaiman I
Sultan Sulaiman I yang memiliki nama lengkap Sulaiman Al-Qanuni merupakan sultan Turki Utsmani yang paling lama menjabat. Ia memerintah sejak tahun 1520 hingga 1566.
Sultan ke-10 Kekaisaran Turki Utsmani ini menjadi penguasa muslim tersukses abad ke-16. Pada masa pemerintahannya, Dinasti Ottoman berhasil meluaskan wilayah kekuasaan mulai dari Eropa, Persia, hingga wilayah pesisir Arab.
Sultan yang lahir pada 6 November 1494 Masehi ini juga menyelamatkan Raja Prancis I dari tiang gantungan.
Sejak kecil, Sulaiman I sudah mempelajari berbagai macam ilmu, mulai dari sejarah sampai militer. Sultan Sulaiman 1 berhasil melakukan ekspedisi militer di Wina, Hungaria, Persia, hingga pesisir Arab.
2. Mehmed IV
Sultan Mehmed IV atau Sultan Muhammad IV merupakan putra dari Sultan Ibrahim I dan Turhan Hadice. Sultan yang berkuasa pada tahun 1648 sampai 1687 ini menerima jabatannya ketika umur lima tahun.
Pada masa pemerintahannya, Dinasti Ottoman banyak mengalami goncangan dari berbagai pihak.
Negara di Eropa seperti Austria, Polandia, Venezia, Malta, Paus, dan Rusia membentuk aliansi bernama Aliansi Kudus untuk menyerang Ottoman.
Serangan tersebut berhasil diatasi oleh keluarga Perdana Menteri Kuberyalali, dan menguatkan pemerintahan Turki Utsmani.
Namun, gejolak dari luar terus terjadi seperti perang dengan Austria, Prancis, dan lain sebagainya.
3. Orhan I
Sultan Orhan I merupakan raja kedua di Kekaisaran Turki Utsmani. Sultan yang lahir di Sogut pada tahun 1281 ini menjabat sebagai Sultan Turki Utsmani pada tahun 1324 hingga 1362.
Pada masa pemerintahannya, Sultan Orhan I membuat koin pertama di Bursa, tepatnya di tahun 1327.
Dia juga mendirikan pusat perdagangan di Bursa dengan membuat pasar tertutup untuk barang-barang berharga.
Di masa ini, Dinasti Ottoman mulai membangun pusat pendidikan dengan memanggil para teolog dan cendekiawan ke Bursa untuk membangun pusat peradaban.
Dalam memperluas wilayah kekuasaan, Sultan Orhan I berhasil merebut kota-kota di daerah yang sekarang disebut sebagai Turki Barat Laut.
4. Abdul Hamid II
Sultan Abdul Hamid II memimpin Dinasti Ottoman dari tahun 1876 hingga 1909. Sultan ke-34 Kekaisaran Turki Utsmani ini lahir di Istanbul, 21 September 1842.
Pada masa pemerintahannya, terjadi banyak peristiwa penting ,seperti perang dengan Rusia pada tahun 1877. Pada saat itu juga pemerintahan Ottoman tengah dihadapkan di situasi gejolak ekonomi dan politik.
Kisahnya diabadikan dalam serial televisi berjudul Payitaht: Abdulhamid yang tayang di stasiun televisi nasional Turki, TRT 1.
Salah satu peristiwa yang terjadi di masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II adalah kisah saat masyarakat Aceh tidak boleh menunaikan ibadah haji oleh pemerintah kolonial Belanda.
Orang Aceh mengirimkan surat kepada Sultan Abdul Hamid II mengenai hal tersebut. Kemudian Sultan Abdul Hamid II langsung menghubungi Kedutaan Besar Belanda untuk menyelesaikan hal tersebut.
Kawasan yang dikuasai termasuk sebagian besar Eropa, tenggara Wina, termasuk Hungaria saat ini, wilayah Balkan, Yunani, dan sebagian Ukraina; bagian dari Timur Tengah yang sekarang diduduki Irak, Suriah, Israel, dan Mesir; Afrika Utara sejauh barat hingga Aljazair; dan sebagian besar Semenanjung Arab.
Pemerintahan yang dijalankan Dinasti Ottoman dipimpin berbagai sultan dengan masa jabatan dan kebijakan berbeda-beda.
Diolah dari berbagai sumber, berikut ini sultan Turki Utsmani yang paling lama menjabat.
1. Sulaiman I
Sultan Sulaiman I yang memiliki nama lengkap Sulaiman Al-Qanuni merupakan sultan Turki Utsmani yang paling lama menjabat. Ia memerintah sejak tahun 1520 hingga 1566.
Sultan ke-10 Kekaisaran Turki Utsmani ini menjadi penguasa muslim tersukses abad ke-16. Pada masa pemerintahannya, Dinasti Ottoman berhasil meluaskan wilayah kekuasaan mulai dari Eropa, Persia, hingga wilayah pesisir Arab.
Sultan yang lahir pada 6 November 1494 Masehi ini juga menyelamatkan Raja Prancis I dari tiang gantungan.
Sejak kecil, Sulaiman I sudah mempelajari berbagai macam ilmu, mulai dari sejarah sampai militer. Sultan Sulaiman 1 berhasil melakukan ekspedisi militer di Wina, Hungaria, Persia, hingga pesisir Arab.
2. Mehmed IV
Sultan Mehmed IV atau Sultan Muhammad IV merupakan putra dari Sultan Ibrahim I dan Turhan Hadice. Sultan yang berkuasa pada tahun 1648 sampai 1687 ini menerima jabatannya ketika umur lima tahun.
Pada masa pemerintahannya, Dinasti Ottoman banyak mengalami goncangan dari berbagai pihak.
Negara di Eropa seperti Austria, Polandia, Venezia, Malta, Paus, dan Rusia membentuk aliansi bernama Aliansi Kudus untuk menyerang Ottoman.
Serangan tersebut berhasil diatasi oleh keluarga Perdana Menteri Kuberyalali, dan menguatkan pemerintahan Turki Utsmani.
Namun, gejolak dari luar terus terjadi seperti perang dengan Austria, Prancis, dan lain sebagainya.
3. Orhan I
Sultan Orhan I merupakan raja kedua di Kekaisaran Turki Utsmani. Sultan yang lahir di Sogut pada tahun 1281 ini menjabat sebagai Sultan Turki Utsmani pada tahun 1324 hingga 1362.
Pada masa pemerintahannya, Sultan Orhan I membuat koin pertama di Bursa, tepatnya di tahun 1327.
Dia juga mendirikan pusat perdagangan di Bursa dengan membuat pasar tertutup untuk barang-barang berharga.
Di masa ini, Dinasti Ottoman mulai membangun pusat pendidikan dengan memanggil para teolog dan cendekiawan ke Bursa untuk membangun pusat peradaban.
Dalam memperluas wilayah kekuasaan, Sultan Orhan I berhasil merebut kota-kota di daerah yang sekarang disebut sebagai Turki Barat Laut.
4. Abdul Hamid II
Sultan Abdul Hamid II memimpin Dinasti Ottoman dari tahun 1876 hingga 1909. Sultan ke-34 Kekaisaran Turki Utsmani ini lahir di Istanbul, 21 September 1842.
Pada masa pemerintahannya, terjadi banyak peristiwa penting ,seperti perang dengan Rusia pada tahun 1877. Pada saat itu juga pemerintahan Ottoman tengah dihadapkan di situasi gejolak ekonomi dan politik.
Kisahnya diabadikan dalam serial televisi berjudul Payitaht: Abdulhamid yang tayang di stasiun televisi nasional Turki, TRT 1.
Salah satu peristiwa yang terjadi di masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II adalah kisah saat masyarakat Aceh tidak boleh menunaikan ibadah haji oleh pemerintah kolonial Belanda.
Orang Aceh mengirimkan surat kepada Sultan Abdul Hamid II mengenai hal tersebut. Kemudian Sultan Abdul Hamid II langsung menghubungi Kedutaan Besar Belanda untuk menyelesaikan hal tersebut.
(sya)
tulis komentar anda