Kota Eropa Ini Jadi Kota Paling Layak Huni di Dunia
Jum'at, 24 Juni 2022 - 16:25 WIB
LONDON - Setelah dua tahun terlempar dari singgasana kota Wina di Austria kembali menjadi kota paling layak huni di dunia. Itu berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Economist Intelligence Unit (EIU).
Wina sebelumnya memegang peringkat tertinggi pada 2018 dan 2019, tetapi kemudian selama pandemi berhasil disalip Auckland, Selandia Baru, dan merosot ke posisi 12 pada 2021 karena pembatasan COVID-19 yang membuat museum dan restoran kota ditutup.
"Stabilitas dan infrastruktur yang baik adalah daya tarik utama kota bagi penduduknya, didukung oleh perawatan kesehatan yang baik dan banyak peluang untuk budaya dan hiburan," bunyi laporan tahunan tentang melambungnya posisi Wina seperti dilansir dari CBS News, Jumat (24/6/2022).
Peringkat kelayakan hidup ini sebagian besar didorong oleh pandemi COVID-19. Jadi saat pembatasan dicabut, itupun memengaruhi skor. Tapi kemudian terjadi sebaliknya untuk kota-kota seperti pemenang tahun lalu, Auckland, yang turun dari posisi teratas.
EIU mengatakan bahwa posisi Auckland pada indeks turun ke posisi ke-34 tahun ini karena tingkat infeksi COVID-19 yang lebih tinggi dan kontrol perbatasan yang ketat pada tahun 2021. Meskipun penguncian berakhir di Selandia Baru pada bulan Desember, kota-kota yang divaksinasi dengan baik di Eropa dan Kanada telah mulai melonggarkan pembatasan lebih awal.
"Kota-kota lain yang jatuh adalah alasan mengapa Auckland menjadi yang teratas terakhir kali. Tanpa COVID, kemungkinan akan menjadi 10 besar, tetapi bukan nomor satu," kata Simon Baptist, kepala ekonom global di firma laporan dan riset itu seperti dilansir dari CNBC.
Kota-kota Eropa mendominasi peringkat, terhitung enam dari sepuluh tempat teratas adalah kota di Benua Biru. Kanada memiliki tiga kota dalam sepuluh besar: Calgary, Vancouver dan Toronto. Osaka Jepang dan Melbourne Australia harus berbagi tempat untuk posisi kesepuluh, sekaligus menjadi dua kota yang mewakili asia pasifik dalam posisi sepuluh besar.
Los Angeles adalah salah satu kota yang mengalami naik peringkat cukup signifikan daripada tahun lalu, berada di urutan ke-37.
Selain pandemi, perang di Ukraina juga memengaruhi peringkat. Ibu kota Ukraina, Kiev, tidak dimasukkan setelah Rusia menginvasi negara itu. Kota-kota di Rusia macam Moskow dan St. Petersburg turun peringkatnya karena "sanksi Barat" dan "penyensoran".
"Kedua kota mencatat penurunan skor karena meningkatnya ketidakstabilan, penyensoran, pengenaan sanksi Barat dan perusahaan menarik operasi mereka dari negara itu," tulis laporan itu.
Laporan EIU dilakukan dari Februari hingga Maret, dan peringkat untuk 172 kota didasarkan pada faktor di lima kategori: stabilitas, perawatan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur.
Berikut adalah sepuluh kota layak huni teratas EIU:
1. Wina, Austria
2. Kopenhagen, Denmark
3. Zurich, Swiss
4. Calgary, Kanada
5. Vancouver, Kanada
6. Jenewa, Swiss
7. Frankfurt, Jerman
8. Toronto, Kanada
9. Amsterdam, Belanda
10. Osaka, Jepang dan Melbourne, Australia
Wina sebelumnya memegang peringkat tertinggi pada 2018 dan 2019, tetapi kemudian selama pandemi berhasil disalip Auckland, Selandia Baru, dan merosot ke posisi 12 pada 2021 karena pembatasan COVID-19 yang membuat museum dan restoran kota ditutup.
"Stabilitas dan infrastruktur yang baik adalah daya tarik utama kota bagi penduduknya, didukung oleh perawatan kesehatan yang baik dan banyak peluang untuk budaya dan hiburan," bunyi laporan tahunan tentang melambungnya posisi Wina seperti dilansir dari CBS News, Jumat (24/6/2022).
Peringkat kelayakan hidup ini sebagian besar didorong oleh pandemi COVID-19. Jadi saat pembatasan dicabut, itupun memengaruhi skor. Tapi kemudian terjadi sebaliknya untuk kota-kota seperti pemenang tahun lalu, Auckland, yang turun dari posisi teratas.
EIU mengatakan bahwa posisi Auckland pada indeks turun ke posisi ke-34 tahun ini karena tingkat infeksi COVID-19 yang lebih tinggi dan kontrol perbatasan yang ketat pada tahun 2021. Meskipun penguncian berakhir di Selandia Baru pada bulan Desember, kota-kota yang divaksinasi dengan baik di Eropa dan Kanada telah mulai melonggarkan pembatasan lebih awal.
"Kota-kota lain yang jatuh adalah alasan mengapa Auckland menjadi yang teratas terakhir kali. Tanpa COVID, kemungkinan akan menjadi 10 besar, tetapi bukan nomor satu," kata Simon Baptist, kepala ekonom global di firma laporan dan riset itu seperti dilansir dari CNBC.
Kota-kota Eropa mendominasi peringkat, terhitung enam dari sepuluh tempat teratas adalah kota di Benua Biru. Kanada memiliki tiga kota dalam sepuluh besar: Calgary, Vancouver dan Toronto. Osaka Jepang dan Melbourne Australia harus berbagi tempat untuk posisi kesepuluh, sekaligus menjadi dua kota yang mewakili asia pasifik dalam posisi sepuluh besar.
Los Angeles adalah salah satu kota yang mengalami naik peringkat cukup signifikan daripada tahun lalu, berada di urutan ke-37.
Selain pandemi, perang di Ukraina juga memengaruhi peringkat. Ibu kota Ukraina, Kiev, tidak dimasukkan setelah Rusia menginvasi negara itu. Kota-kota di Rusia macam Moskow dan St. Petersburg turun peringkatnya karena "sanksi Barat" dan "penyensoran".
"Kedua kota mencatat penurunan skor karena meningkatnya ketidakstabilan, penyensoran, pengenaan sanksi Barat dan perusahaan menarik operasi mereka dari negara itu," tulis laporan itu.
Laporan EIU dilakukan dari Februari hingga Maret, dan peringkat untuk 172 kota didasarkan pada faktor di lima kategori: stabilitas, perawatan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur.
Berikut adalah sepuluh kota layak huni teratas EIU:
1. Wina, Austria
2. Kopenhagen, Denmark
3. Zurich, Swiss
4. Calgary, Kanada
5. Vancouver, Kanada
6. Jenewa, Swiss
7. Frankfurt, Jerman
8. Toronto, Kanada
9. Amsterdam, Belanda
10. Osaka, Jepang dan Melbourne, Australia
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda