Taiwan Klaim Rudalnya Mampu Gempur Beijing, Begini Reaksi Komunis China
Kamis, 16 Juni 2022 - 10:48 WIB
BEIJING - Pejabat Taiwan mengeklaim rudal jelajah supersonik milik Taipei, Yun Feng, mampu menyerang Beijing dan memperingatkan China agar berpikir dua kali sebelum meluncurkan invasi.
Peringatan itu disambut reaksi keras rezim Komunis China dengan mengancam balik bahwa menyerang Beijing berarti mempercepat kematian Taiwan.
Peringatan dari Taiwan disampaikan ketua Parlemen, You Si-kun, salah satu dari tiga pejabat Taiwan, yang telah dijatuhi sanksi oleh China akhir tahun lalu.
Berbicara di acara virtual pada hari Minggu, You mengeklaim bahwa rudal jelajah supersonik Yun Feng yang diproduksi di dalam negeri dapat menghantam Beijing.
Kerahasiaan seputar program rudal Taiwan, khususnya kemampuan tepat dari misil Yun Feng dan volume produksinya, tidak pernah dikonfirmasi secara publik. Namun, para ahli memperkirakan jangkauan maksimum rudal itu mencapai 1.200 mil, yang berarti Beijing berada dalam jangkauannya.
"Taiwan tentu saja tidak akan pernah menginvasi China...Taiwan juga tidak akan secara aktif menyerang Beijing atau Bendungan Tiga Ngarai," kata You.
"Tetapi sebelum China menyerang Taiwan, ia harus mempertimbangkan kapasitas Taiwan yang ada untuk menyerang Beijing...China harus berpikir dua kali sebelum menginvasi Taiwan," ujarnya.
Rezim Komunis China merespons melalui Kantor Urusan Taiwan pada hari Rabu, di mana juru bicara kantor itu; Ma Xiaoguang, melontarkan ancaman balik.
Peringatan itu disambut reaksi keras rezim Komunis China dengan mengancam balik bahwa menyerang Beijing berarti mempercepat kematian Taiwan.
Peringatan dari Taiwan disampaikan ketua Parlemen, You Si-kun, salah satu dari tiga pejabat Taiwan, yang telah dijatuhi sanksi oleh China akhir tahun lalu.
Berbicara di acara virtual pada hari Minggu, You mengeklaim bahwa rudal jelajah supersonik Yun Feng yang diproduksi di dalam negeri dapat menghantam Beijing.
Kerahasiaan seputar program rudal Taiwan, khususnya kemampuan tepat dari misil Yun Feng dan volume produksinya, tidak pernah dikonfirmasi secara publik. Namun, para ahli memperkirakan jangkauan maksimum rudal itu mencapai 1.200 mil, yang berarti Beijing berada dalam jangkauannya.
"Taiwan tentu saja tidak akan pernah menginvasi China...Taiwan juga tidak akan secara aktif menyerang Beijing atau Bendungan Tiga Ngarai," kata You.
"Tetapi sebelum China menyerang Taiwan, ia harus mempertimbangkan kapasitas Taiwan yang ada untuk menyerang Beijing...China harus berpikir dua kali sebelum menginvasi Taiwan," ujarnya.
Rezim Komunis China merespons melalui Kantor Urusan Taiwan pada hari Rabu, di mana juru bicara kantor itu; Ma Xiaoguang, melontarkan ancaman balik.
tulis komentar anda