Rusia Akan Evakuasi Warga Sipil dari Pabrik Kimia Severodonetsk
Rabu, 15 Juni 2022 - 19:09 WIB
KIEV - Rusia menyatakan akan membangun koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik kimia di Severodonetsk mulai Rabu (15/6/2022), saat pasukan Ukraina berjuang mati-matian untuk menguasai kota itu.
Pusat industri itu berada di bawah pemboman hebat, karena Rusia memfokuskan serangannya di wilayah Donbas timur dalam upaya untuk merebut sebagian besar Ukraina. Pasukan Moskow juga telah mengintensifkan upaya untuk memotong pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu.
Pasukan Rusia dilaporkan telah menghancurkan ketiga jembatan yang menghubungkan Severodonetsk, melintasi sungai ke kota kembar Lysychansk. Saat ini, Sekitar 500 warga sipil berlindung di pabrik kimia Azot di Severodonetsk, menurut kepala pemerintahan kota.
Seperti dilaporkan AFP, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan koridor kemanusiaan didirikan untuk evakuasi dari pabrik. Moskow mengatakan, langkah itu "dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan."
“Pengungsi akan diangkut ke kota Svatovo di wilayah Lugansk yang dikuasai separatis,” sebut pernyataan Moskow. Rusia juga mendesak mereka yang bertahan di pabrik untuk menghentikan "perlawanan tidak masuk akal" mereka.
Tidak ada tanggapan dari Kiev atas pengumuman itu. Dalam pidato video Selasa malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyesali "kerugian yang menyakitkan" dalam pertempuran yang sedang berlangsung.
“Tapi kita harus tetap kuat. Ini adalah negara kita. Bertahan di Donbas sangat penting. Donbas adalah kunci untuk memutuskan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang,” tegasnya.
Pasukan Kiev menghadapi situasi yang semakin putus asa di Severodonetsk, dengan otoritas Ukraina memperkirakan Rusia sekarang menguasai hingga 80 persen kota saat mereka berusaha untuk mengepungnya.
Dari posisi tinggi di Lysychansk, tim AFP melihat asap hitam mengepul dari pabrik Azot di Severodonetsk dan daerah lain di kota. Militer Ukraina menggunakan dataran tinggi untuk melakukan baku tembak dengan pasukan Rusia yang berjuang untuk menguasai Severodonetsk, tepat di seberang perairan.
Setelah invasi Februari, Rusia diusir dari Kiev dan bagian lain Ukraina, mendorong pasukan Moskow untuk memfokuskan serangannya di Donbas, wilayah yang sebagian besar berbahasa Rusia yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Kremlin sejak 2014. Menguasai Severodonetsk telah menjadi tujuan utama, karena akan membuka jalan ke Sloviansk dan kota besar lainnya, Kramatorsk.
Pusat industri itu berada di bawah pemboman hebat, karena Rusia memfokuskan serangannya di wilayah Donbas timur dalam upaya untuk merebut sebagian besar Ukraina. Pasukan Moskow juga telah mengintensifkan upaya untuk memotong pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu.
Pasukan Rusia dilaporkan telah menghancurkan ketiga jembatan yang menghubungkan Severodonetsk, melintasi sungai ke kota kembar Lysychansk. Saat ini, Sekitar 500 warga sipil berlindung di pabrik kimia Azot di Severodonetsk, menurut kepala pemerintahan kota.
Seperti dilaporkan AFP, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan koridor kemanusiaan didirikan untuk evakuasi dari pabrik. Moskow mengatakan, langkah itu "dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan."
“Pengungsi akan diangkut ke kota Svatovo di wilayah Lugansk yang dikuasai separatis,” sebut pernyataan Moskow. Rusia juga mendesak mereka yang bertahan di pabrik untuk menghentikan "perlawanan tidak masuk akal" mereka.
Tidak ada tanggapan dari Kiev atas pengumuman itu. Dalam pidato video Selasa malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyesali "kerugian yang menyakitkan" dalam pertempuran yang sedang berlangsung.
“Tapi kita harus tetap kuat. Ini adalah negara kita. Bertahan di Donbas sangat penting. Donbas adalah kunci untuk memutuskan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang,” tegasnya.
Pasukan Kiev menghadapi situasi yang semakin putus asa di Severodonetsk, dengan otoritas Ukraina memperkirakan Rusia sekarang menguasai hingga 80 persen kota saat mereka berusaha untuk mengepungnya.
Baca Juga
Dari posisi tinggi di Lysychansk, tim AFP melihat asap hitam mengepul dari pabrik Azot di Severodonetsk dan daerah lain di kota. Militer Ukraina menggunakan dataran tinggi untuk melakukan baku tembak dengan pasukan Rusia yang berjuang untuk menguasai Severodonetsk, tepat di seberang perairan.
Setelah invasi Februari, Rusia diusir dari Kiev dan bagian lain Ukraina, mendorong pasukan Moskow untuk memfokuskan serangannya di Donbas, wilayah yang sebagian besar berbahasa Rusia yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Kremlin sejak 2014. Menguasai Severodonetsk telah menjadi tujuan utama, karena akan membuka jalan ke Sloviansk dan kota besar lainnya, Kramatorsk.
(esn)
tulis komentar anda