Gentayangan di LCS, China Sebut Pesawat Intai Australia Ancam Kedaulatan

Selasa, 07 Juni 2022 - 21:58 WIB
Pesawat intai P-8. Foto/militaryleaks.com
BEIJING - China mengatakan bahwa militernya telah mengidentifikasi pesawat militer Australia di Laut China Selatan (LCS) dan memperingatkan mereka untuk pergi. Pernyataan itu dikeluarkan setelah Australia mengatakan jet tempur China telah mencegat salah satu pesawat pengintai militernya di wilayah tersebut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Tan Kefei mengatakan, pesawat militer Australia secara serius mengancam kedaulatan dan keamanan China dan tindakan balasan yang diambil oleh militer China adalah wajar dan sah.

Dia menambahkan bahwa kementerian “dengan tegas” menentang tindakan militer Australia di wilayah tersebut, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa (7/6/2022).

Pada hari Minggu, Departemen Pertahanan Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebuah jet tempur China "secara berbahaya" telah mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada 26 Mei.





"Pesawat pengintai maritim P-8 Angkatan Udara Australia (RAAF) dicegat oleh jet tempur China selama kegiatan pengawasan maritim rutin di wilayah udara internasional di kawasan itu," kata Departemen Pertahanan Australia.

Laporan itu muncul beberapa hari setelah militer Kanada menuduh pesawat tempur China melecehkan pilotnya selama patroli PBB di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara (Korut) untuk memantau penghindaran sanksi.

Hubungan antara Australia dan China tengah dipenuhi ketegangan baru-baru ini karena pengaruh China yang berkembang di Pasifik setelah Beijing mencari kesepakatan keamanan regional dengan negara-negara Kepulauan Pasifik.

Pada bulan Februari, Perdana Menteri Australia saat itu Scott Morrison menuduh China menyorotkan laser ke salah satu pesawat pengintainya, merujuk pada insiden itu sebagai tindakan intimidasi, yang dianggap Australia berbahaya dan sembrono.



Demikian pula, Menteri Pertahanan Australia mengutuk China setelah kapal mata-mata China kedapatan beroperasi di lepas pantai barat negara itu pada Mei, dan melabelinya sebagai “tindakan agresif”.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More