Jilat Ludah Sendiri, Biden Dilaporkan Akan Sambangi Arab Saudi

Jum'at, 03 Juni 2022 - 11:01 WIB
Namun penasihat utama presiden untuk Timur Tengah, Brett McGurk, dan utusan khusus untuk masalah energi, Amos Hochstein, bersikukuh untuk membuka jalan bagi pertemuan keduanya dengan serangkaian perjalanan diam-diam ke Riyadh.

Diplomasi itu membantu memenangkan kesepakatan untuk gencatan senjata dua bulan yang ditengahi PBB di Yaman, yang diperpanjang untuk dua bulan lagi pada hari Kamis.



“Arab Saudi menunjukkan kepemimpinan yang berani dengan mengambil inisiatif sejak dini untuk mendukung dan menerapkan persyaratan gencatan senjata yang dipimpin PBB,” kata Biden dalam sebuah pernyataan tentang perpanjangan itu.

Korban sipil dari kampanye pengeboman koalisi pimpinan Saudi di Yaman memperburuk hubungan bilateral dalam beberapa tahun terakhir dan pembunuhan Khashoggi pada 2018 secara signifikan meningkatkan kerusakan hubungan itu.

Pemerintahan Trump mencoba untuk menutupi masalah tersebut, tetapi sentimen anti-Saudi menjadi bipartisan di Kongres, dan saat mulai menjabat pada tahun 2021, Biden memerintahkan untuk memikirkan kembali hubungan dengan Riyadh.

“Kami sebenarnya akan membuat mereka membayar harganya dan membuat mereka sebenarnya paria,” katanya dalam debat utama Partai Demokrat 2019.

Biden juga menyatakan bahwa sangat sedikit nilai penebusan sosial dalam pemerintahan Arab Saudi saat ini.

Biden harus membayar harga politik untuk membalikkan keadaan di Riyadh, terutama dari sisinya sendiri, yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap janji pemerintah untuk menempatkan hak asasi manusia di jantung kebijakan luar negeri.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More