China Kecam Keras Pembicaraan Perdagangan Amerika-Taiwan

Jum'at, 03 Juni 2022 - 03:00 WIB
Ilustrasi
BEIJING - China pada Kamis (2/6/2022) menyatakan "dengan tegas menentang" pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Taiwan . Kecaman ini datang setelah Taipei dan Washington mengumumkan peluncuran inisiatif baru untuk memperdalam hubungan ekonomi.

"China selalu menentang segala bentuk pertukaran resmi antara negara mana pun dan wilayah Taiwan di China, termasuk negosiasi dan penandatanganan perjanjian ekonomi dan perdagangan apa pun dengan konotasi kedaulatan dan sifat resmi," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, seperti dikutip dari AFP.





Sikap serupa didengungkan Kementerian Luar Negeri China yang mendesak AS menghentikan semua bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan berhenti mengirim sinyal ke separatis, serta mendukung kemerdekaan pulau itu.

“Beijing selalu sangat menentang semua bentuk kontak resmi antara Taiwan dan negara-negara yang memelihara hubungan diplomatik dengan China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengomentari laporan tentang konsultasi ekonomi yang akan datang antara AS dan Taiwan.

"AS harus sepenuhnya mematuhi prinsip Satu China dan tiga komunike bersama China-Amerika, menghentikan semua kontak resmi dengan Taiwan, berhenti membahas atau menandatangani perjanjian yang bersifat resmi dengan Taiwan," kata diplomat itu, seperti dikutip dari TASS.

Ia juga menuntut agar Washington berhenti mengirim sinyal untuk pasukan separatis, mendukung kemerdekaan Taiwan. “Upaya gigih AS untuk memainkan "kartu Taiwan" membahayakan hubungannya dengan China,” tambahnya.



Washington berlomba-lomba untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan itu untuk melawan Beijing dan Presiden AS Joe Biden mendapat tekanan bipartisan dari anggota parlemen AS untuk memperdalam hubungan dengan Taiwan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More