Kunjungi Israel, Jurnalis Pakistan Ini Dipecat dan Diancam Dibunuh
Kamis, 02 Juni 2022 - 14:50 WIB
Fakta bahwa otoritas Israel tidak mencap paspor dan memberikan secarik kertas untuk pemeriksaan paspor, sebaliknya, telah memungkinkan hal itu.
“Saya seorang jurnalis Timur Tengah,” kata Quraishi, ketika ditanya mengapa dia bergabung dengan delegasi.
“Saya telah meliput orang-orang Palestina dan Israel sejak saya memulai karier saya...Saya berpartisipasi dalam acara-acara yang berkaitan dengan Kesepakatan Abraham saat menjadi pembawa acara di TV pemerintah di Pakistan, dan saya telah secara terbuka membicarakannya dan men-tweet tentang hal itu," paparnya.
"Itu bukan rahasia," imbuh dia. "Orang-orang mengenal saya sebagai seseorang yang mendukung Kesepakatan Abraham dan menulis dan berbicara tentangnya, serta masalah Palestina.”
“Saya tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang kontroversial dalam kaitannya dengan Pakistan,” katanya tentang kunjungan ke Israel, seperti dikutip Jerusalem Post, Kamis (2/6/2022).
Quraishi menunjuk perilaku delegasi sebagai tanda yang jelas bahwa mereka tidak mencoba untuk menjadi provokatif; para delegasi sepakat untuk tidak membagikan informasi tentang hal itu di media sosial sampai perjalanan selesai.
Ketika Sharaka men-tweet foto mereka di sebuah restoran di Tel Aviv, mereka mengeluh, mengatakan bahwa mereka lebih suka gambar yang lebih tenang dari pertemuan mereka dengan lembaga think tank dan aktivis hak asasi manusia, bukan saat-saat menyenangkan.
Namun, gambar itu digunakan sebagai bagian dari teori konspirasi oleh Imran Khan, yang mengeklaim bahwa dia tidak dipilih keluar dari jabatannya, tetapi bahwa militer AS dan Pakistan bekerja sama melawannya. Khan baru-baru ini mencoba untuk mengorganisir “long march”, begitu dia menyebutnya, di mana jutaan orang Pakistan menyerbu gedung-gedung pemerintah. Namun, aksi massa itu dihentikan aparat pemerintah.
“Ketika foto pertama keluar dari delegasi Amerika-Pakistan, salah satu pembantu utama Khan menandai saya di Twitter dan berkata…bukti konspirasi Amerika,” kata Quraishi.
“Saya masih di Israel, tetapi saya menjawab kepadanya bahwa dia sendiri adalah bagian dari pemerintahan [Pervez] Musharraf ketika ada pertemuan tingkat menteri luar negeri resmi pertama antara Pakistan dan Israel dan dia tidak memprotes.”
“Saya seorang jurnalis Timur Tengah,” kata Quraishi, ketika ditanya mengapa dia bergabung dengan delegasi.
“Saya telah meliput orang-orang Palestina dan Israel sejak saya memulai karier saya...Saya berpartisipasi dalam acara-acara yang berkaitan dengan Kesepakatan Abraham saat menjadi pembawa acara di TV pemerintah di Pakistan, dan saya telah secara terbuka membicarakannya dan men-tweet tentang hal itu," paparnya.
"Itu bukan rahasia," imbuh dia. "Orang-orang mengenal saya sebagai seseorang yang mendukung Kesepakatan Abraham dan menulis dan berbicara tentangnya, serta masalah Palestina.”
“Saya tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang kontroversial dalam kaitannya dengan Pakistan,” katanya tentang kunjungan ke Israel, seperti dikutip Jerusalem Post, Kamis (2/6/2022).
Quraishi menunjuk perilaku delegasi sebagai tanda yang jelas bahwa mereka tidak mencoba untuk menjadi provokatif; para delegasi sepakat untuk tidak membagikan informasi tentang hal itu di media sosial sampai perjalanan selesai.
Ketika Sharaka men-tweet foto mereka di sebuah restoran di Tel Aviv, mereka mengeluh, mengatakan bahwa mereka lebih suka gambar yang lebih tenang dari pertemuan mereka dengan lembaga think tank dan aktivis hak asasi manusia, bukan saat-saat menyenangkan.
Namun, gambar itu digunakan sebagai bagian dari teori konspirasi oleh Imran Khan, yang mengeklaim bahwa dia tidak dipilih keluar dari jabatannya, tetapi bahwa militer AS dan Pakistan bekerja sama melawannya. Khan baru-baru ini mencoba untuk mengorganisir “long march”, begitu dia menyebutnya, di mana jutaan orang Pakistan menyerbu gedung-gedung pemerintah. Namun, aksi massa itu dihentikan aparat pemerintah.
“Ketika foto pertama keluar dari delegasi Amerika-Pakistan, salah satu pembantu utama Khan menandai saya di Twitter dan berkata…bukti konspirasi Amerika,” kata Quraishi.
“Saya masih di Israel, tetapi saya menjawab kepadanya bahwa dia sendiri adalah bagian dari pemerintahan [Pervez] Musharraf ketika ada pertemuan tingkat menteri luar negeri resmi pertama antara Pakistan dan Israel dan dia tidak memprotes.”
tulis komentar anda