Kunjungi Israel, Jurnalis Pakistan Ini Dipecat dan Diancam Dibunuh

Kamis, 02 Juni 2022 - 14:50 WIB
Ahmed Quraishi, jurnalis televisi pemerintah Pakistan, dipecat setelah mengunjungi Israel. Foto/Siasat Daily
ISLAMABAD - Ketika Ahmed Quraishi mengunjungi Israel bulan lalu, dia tidak mengharapkan adanya kontroversi. Namun, langkah jurnalis Pakistan ini menjadi"gorengan"politik dalam negeri yang membuatnya dipecat oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Tak hanya itu, dia juga mendapat ancaman pembunuhan melalui media sosial.

Quraishi sejatinya telah meliput masalah Timur Tengah—termasuk konflik Israel-Palestina—selama beberapa dekade, termasuk selama lebih dari 20 tahun sebagai jurnalis yang berbasis di Pakistan. Dia telah mewawancarai banyak orang Israel dan bahkan menulis kolom untuk outlet Israel dan Yahudi.

Tetapi pada hari Senin, setelah berhari-hari hasutan oleh Perdana Menteri (PM) terguling Pakistan, Imran Khan, dan ancaman di media sosial, Quraishi mendapati dirinya dipecat dari acaranya sendiri di stasiun televisi (TV) pemerintah. Itu telah memicu percakapan nasional tentang apakah Pakistan dan Israel harus membangun hubungan diplomatik.

Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan Marriyum Aurangzeb mengumumkan pemutusan kontraknya karena melakukan tur dalam kapasitas pribadi. "Kebijakan Pakistan tentang Palestina sudah jelas," katanya.





Quraishi mengunjungi Israel pada bulan Mei dengan delegasi Pakistan-Amerika yang diorganisir oleh LSM Israel Sharaka, yang berusaha untuk menumbuhkan hubungan orang-ke-orang antara Israel dan negara-negara Muslim, dan Dewan Pemberdayaan Wanita Muslim dan Multiagama Amerika.

Rombongan tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS) untuk membahas prakarsa antaragama di era pasca-Abraham Accords [Kesepakatan Abraham], dengan puncak perjalanannya adalah pertemuan dengan Presiden Isaac Herzog.

Meskipun dalam paspor Pakistan disebutkan bahwa dokumen itu berlaku di setiap negara kecuali Israel, Quraishi mengatakan ribuan orang Pakistan telah mengunjungi Israel.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More