Negara UE Ini Serukan Sanksi Anti Rusia Dihentikan Sementara
Rabu, 01 Juni 2022 - 00:58 WIB
Paket sanksi keenam, yang diharapkan akan disetujui pada hari Rabu, mengecualikan Sber, bank terbesar Rusia, dari sistem pesan keuangan SWIFT. Sanksi itu, menurut laporan media, juga melarang tiga penyiar Rusia lagi dari UE, dan memberlakukan sanksi individu lebih lanjut pada warga Rusia.
Para pemimpin UE telah mengindikasikan bahwa pipa minyak Rusia harus dilarang di beberapa titik di masa depan.
Presiden Vladimir Putin menuduh para pemimpin Eropa melakukan "bunuh diri" ekonomi dengan mencoba melepaskan energi Rusia.
Moskow menganggap sanksi itu melanggar hukum dan tidak dapat dibenarkan, dan telah membalas dengan tindakan balasannya sendiri. Mereka bersikeras bahwa pembayaran untuk pasokan gas alam harus dilakukan dalam rubel.
Rusia menyerang negara tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan berujung pada pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri itu di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev sendiri menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik itu dengan paksa.
Para pemimpin UE telah mengindikasikan bahwa pipa minyak Rusia harus dilarang di beberapa titik di masa depan.
Presiden Vladimir Putin menuduh para pemimpin Eropa melakukan "bunuh diri" ekonomi dengan mencoba melepaskan energi Rusia.
Moskow menganggap sanksi itu melanggar hukum dan tidak dapat dibenarkan, dan telah membalas dengan tindakan balasannya sendiri. Mereka bersikeras bahwa pembayaran untuk pasokan gas alam harus dilakukan dalam rubel.
Rusia menyerang negara tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan berujung pada pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri itu di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev sendiri menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik itu dengan paksa.
tulis komentar anda