Pasukan Ukraina yang Menyerah di Mariupol Dijadikan Tawanan Perang Rusia

Jum'at, 20 Mei 2022 - 09:28 WIB
Sementara Ukraina menyatakan harapan untuk pertukaran tahanan, pihak berwenang Rusia telah mengancam untuk menyelidiki beberapa pejuang Azovstal atas kejahatan perang dan mengadili mereka, mencap mereka "Nazi" dan penjahat.

Asal-usul sayap kanan Resimen Azov telah dimanfaatkan oleh Kremlin sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan invasi Rusia sebagai pertempuran melawan pengaruh Nazi di Ukraina.

Menguasai pabrik baja Azovstal akan memungkinkan Rusia untuk mengklaim kendali penuh atas Mariupol dan mengamankan kemenangan yang telah lama dicari. Tetapi, itu akan menjadi kemenangan simbolis sebagian besar pada saat ini, karena kota itu sudah secara efektif berada di tangan Moskow.



Pasukan Kiev, yang didukung oleh senjata Barat, menggagalkan tujuan awal Rusia untuk menyerbu ibukota, Kiev, dan telah melakukan perlawanan keras terhadap pasukan Moskow di Donbas, kawasan industri timur yang ingin direbut oleh Presiden Vladimir Putin.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang terlibat dalam beberapa putaran pembicaraan dengan Rusia, mengatakan dalam sebuah tweet yang ditujukan ke Moskow: “Jangan tawarkan kami gencatan senjata – ini tidak mungkin tanpa penarikan total pasukan Rusia.”

“Sampai Rusia siap untuk sepenuhnya membebaskan wilayah yang diduduki, tim perunding kami adalah senjata, sanksi, dan uang,” tulisnya.

Rusia, bagaimanapun, sekali lagi mengisyaratkan niatnya untuk memasukkan atau setidaknya mempertahankan pengaruh atas wilayah yang telah direbut pasukannya.
(esn)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More