Mengenal Sejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di China
Selasa, 17 Mei 2022 - 18:01 WIB
BEIJING - China merupakan negara di kawasan Asia yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Secara geografis, negara ini berada di Asia Timur dan berbatasan langsung dengan Mongolia di sebelah utaranya.
Dalam sejarahnya, China memiliki berbagai peninggalan unik yang tidak dimiliki negara lainnya. Salah satunya tempat bernama Forbidden City atau Kota Terlarang.
Forbidden City sebenarnya bukanlah kota. Melainkan kawasan yang berukuran besar dengan dilengkapi dinding merah dan genteng berlapis kuning. Letaknya berada di ibu kota China, Beijing.
Dikutip dari situs Smart History, Forbidden City memiliki lebih dari 90 komplek istana termasuk 98 bangunan dan dikelilingi parit selebar 52 meter.
Dengan luas sekitar 150.001 meter persegi, Guinness Book of World Records menjadikannya sebagai “Istana Terbesar di Dunia”.
Asal usul pembangunan Forbidden City berawal dari skandal kudeta yang direncanakan Zhu Di, putra keempat pendiri dinasti Ming, Zhu Yuanzhang. Setelah itu, dia meraih gelar kaisar Chengzu pada 1402.
Demi memperkuat kekuatan, dia memindahkan Ibu Kota serta pasukannya di Nanjing ke Beijing.
Dalam sejarahnya, China memiliki berbagai peninggalan unik yang tidak dimiliki negara lainnya. Salah satunya tempat bernama Forbidden City atau Kota Terlarang.
Forbidden City sebenarnya bukanlah kota. Melainkan kawasan yang berukuran besar dengan dilengkapi dinding merah dan genteng berlapis kuning. Letaknya berada di ibu kota China, Beijing.
Dikutip dari situs Smart History, Forbidden City memiliki lebih dari 90 komplek istana termasuk 98 bangunan dan dikelilingi parit selebar 52 meter.
Dengan luas sekitar 150.001 meter persegi, Guinness Book of World Records menjadikannya sebagai “Istana Terbesar di Dunia”.
Asal usul pembangunan Forbidden City berawal dari skandal kudeta yang direncanakan Zhu Di, putra keempat pendiri dinasti Ming, Zhu Yuanzhang. Setelah itu, dia meraih gelar kaisar Chengzu pada 1402.
Demi memperkuat kekuatan, dia memindahkan Ibu Kota serta pasukannya di Nanjing ke Beijing.
tulis komentar anda