Bela Kapal Mata-matanya, China Sebut Menhan Australia Penebar Ketakutan
Sabtu, 14 Mei 2022 - 19:52 WIB
BEIJING - China telah melabeli Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Peter Dutton sebagai penebar ketakutan. Sebutan itu disematkan setelah dia menganggap kehadiran kapal mata-mata canggih Beijing di lepas pantai Australia Barat sebagai tindakan agresi.
Dutton sebelumnya mengatakan kapal itu terlacak berada di sepanjang garis pantai selama seminggu terakhir dan terlihat pada hari Jumat menuju utara sekitar 250 mil laut dari Broome.
“Tujuannya, tentu saja, adalah untuk mengumpulkan intelijen tepat di sepanjang garis pantai," katanya.
“Saya pikir itu adalah tindakan agresi. Saya pikir terutama karena itu telah datang jauh ke selatan,” katanya lagi.
Namun Menteri Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan pada briefing harian bahwa negaranya selalu mengikuti hukum internasional.
"Politisi Australia yang bersangkutan harus melihat situasi dengan objektivitas dan ketenangan, daripada membuat komentar sensasional yang ditujukan untuk menyebarkan ketakutan," katanya kepada wartawan, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (14/5/2022).
Dutton mengatakan kapal itu dekat dengan instalasi militer dan intelijen dan bahwa pihak berwenang Australia sedang melacak kapal itu.
Dia juga menyebut situasi itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Hubungan dengan Beijing tegang setelah pemerintah China menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.
Canberra curiga pakta itu akan membuka jalan bagi China untuk mendirikan pangkalan militer di Pasifik. Namun, Beijing mengeklaim pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon untuk tujuan damai.
Dutton sebelumnya mengatakan kapal itu terlacak berada di sepanjang garis pantai selama seminggu terakhir dan terlihat pada hari Jumat menuju utara sekitar 250 mil laut dari Broome.
“Tujuannya, tentu saja, adalah untuk mengumpulkan intelijen tepat di sepanjang garis pantai," katanya.
“Saya pikir itu adalah tindakan agresi. Saya pikir terutama karena itu telah datang jauh ke selatan,” katanya lagi.
Namun Menteri Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan pada briefing harian bahwa negaranya selalu mengikuti hukum internasional.
"Politisi Australia yang bersangkutan harus melihat situasi dengan objektivitas dan ketenangan, daripada membuat komentar sensasional yang ditujukan untuk menyebarkan ketakutan," katanya kepada wartawan, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (14/5/2022).
Dutton mengatakan kapal itu dekat dengan instalasi militer dan intelijen dan bahwa pihak berwenang Australia sedang melacak kapal itu.
Dia juga menyebut situasi itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Hubungan dengan Beijing tegang setelah pemerintah China menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.
Canberra curiga pakta itu akan membuka jalan bagi China untuk mendirikan pangkalan militer di Pasifik. Namun, Beijing mengeklaim pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon untuk tujuan damai.
(min)
tulis komentar anda