Inggris dan UE Tuding Rusia Dalangi Serangan Siber Jaringan Internet Ukraina

Rabu, 11 Mei 2022 - 02:15 WIB
Inggris dan UE Tuding Rusia Dalangi Serangan Siber Jaringan Internet Ukraina
LONDON - Rusia berada di balik serangan siber besar-besaran terhadap jaringan Internet satelit yang membuat ribuan modem offline pada awal perang di Ukraina. Tudingan itu dilayangkan Inggris dan Uni Eropa pada Selasa (10/5/2022).

“Serangan digital terhadap jaringan KA-SAT Viasat pada akhir Februari terjadi tepat ketika pasukan lapos baja Rusia masuk ke Ukraina dan membantu memfasilitasi invasi Presiden Vladimir Putin ke negara itu,” Dewan Uni Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.





"Serangan siber ini memiliki dampak signifikan yang menyebabkan pemutusan dan gangguan komunikasi tanpa pandang bulu di beberapa otoritas publik, bisnis dan pengguna di Ukraina, serta mempengaruhi beberapa Negara Anggota UE," lanjut pernyataan itu.

"Serangan siber yang tidak dapat diterima ini adalah contoh lain dari pola lanjutan perilaku tidak bertanggung jawab Rusia di dunia maya, yang juga merupakan bagian integral dari invasi ilegal dan tidak dapat dibenarkan ke Ukraina," tambahnya.

“Sabotase jarak jauh menyebabkan kehilangan besar dalam komunikasi di awal perang," kata pejabat keamanan siber Ukraina Victor Zhora pada bulan Maret.

Rusia secara rutin membantah melakukan operasi siber ofensif. Kremlin tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.



Badan-badan intelijen Barat, termasuk Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, organisasi keamanan siber pemerintah Prancis ANSSI, dan intelijen Ukraina sedang menyelidiki peran potensial Rusia dalam serangan itu beberapa hari setelahnya, Reuters melaporkan pada saat itu.

Sebuah pernyataan Kantor Luar Negeri Inggris mengutip Menteri Luar Negeri Liz Truss yang mengatakan, serangan siber itu adalah "serangan yang disengaja dan jahat oleh Rusia terhadap Ukraina".

Target utama Rusia dalam serangan itu adalah militer Ukraina, tetapi juga mengganggu ladang angin dan pengguna internet di Eropa tengah, kata pernyataan itu, mengutip Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More