Suhu Terus Meningkat, Gelombang Panas Panggang India
Kamis, 28 April 2022 - 17:05 WIB
NEW DELHI - Perdana Menteri India Narendra Modi memperingatkan bahwa cuaca di negaranya kini telah menjadi terlalu panas, meningkatkan risiko kebakaran.
Hal itu diungkapkannya ketika gelombang panas mencengkeram sebagian besar negara dan tempat pembuangan sampah dibakar di pinggiran ibukota.
"Suhu meningkat dengan cepat di negara ini, dan meningkat jauh lebih awal dari biasanya," kata Modi kepada kepala pemerintah negara bagian India dalam konferensi online seperti dikutip dari France24, Kamis (28/4/2022).
Panas ekstrem telah melanda sebagian besar wilayah India dan Pakistan minggu ini, menyusul bulan Maret terpanas sejak Departemen Meteorologi India (IMD) mulai mencatat 122 tahun yang lalu.
Para ilmuwan mengatakan lebih dari satu miliar orang berisiko terkena dampak kesehatan terkait panas. Di ibu kota New Delhi, suhu telah melonjak melewati 40 derajat Celcius selama beberapa hari dan diperkirakan akan bertahan sekitar 44 derajat Celcius hingga Minggu, dengan puncak musim panas masih akan datang sebelum hujan monsun yang dingin tiba pada bulan Juni mendatang.
"Kami melihat peningkatan insiden kebakaran di berbagai tempat - di hutan, bangunan penting dan di rumah sakit - dalam beberapa hari terakhir," kata Modi.
Dia meminta negara bagian untuk melakukan audit keselamatan kebakaran untuk rumah sakit. Puluhan orang meninggal setiap tahun dalam kebakaran di rumah sakit dan pabrik India, terutama karena konstruksi ilegal dan standar keselamatan yang lemah.
Kebakaran di tempat pembuangan sampah Delhi juga berkontribusi pada udara beracun di ibu kota paling tercemar di dunia.
Hal itu diungkapkannya ketika gelombang panas mencengkeram sebagian besar negara dan tempat pembuangan sampah dibakar di pinggiran ibukota.
"Suhu meningkat dengan cepat di negara ini, dan meningkat jauh lebih awal dari biasanya," kata Modi kepada kepala pemerintah negara bagian India dalam konferensi online seperti dikutip dari France24, Kamis (28/4/2022).
Panas ekstrem telah melanda sebagian besar wilayah India dan Pakistan minggu ini, menyusul bulan Maret terpanas sejak Departemen Meteorologi India (IMD) mulai mencatat 122 tahun yang lalu.
Para ilmuwan mengatakan lebih dari satu miliar orang berisiko terkena dampak kesehatan terkait panas. Di ibu kota New Delhi, suhu telah melonjak melewati 40 derajat Celcius selama beberapa hari dan diperkirakan akan bertahan sekitar 44 derajat Celcius hingga Minggu, dengan puncak musim panas masih akan datang sebelum hujan monsun yang dingin tiba pada bulan Juni mendatang.
"Kami melihat peningkatan insiden kebakaran di berbagai tempat - di hutan, bangunan penting dan di rumah sakit - dalam beberapa hari terakhir," kata Modi.
Dia meminta negara bagian untuk melakukan audit keselamatan kebakaran untuk rumah sakit. Puluhan orang meninggal setiap tahun dalam kebakaran di rumah sakit dan pabrik India, terutama karena konstruksi ilegal dan standar keselamatan yang lemah.
Kebakaran di tempat pembuangan sampah Delhi juga berkontribusi pada udara beracun di ibu kota paling tercemar di dunia.
tulis komentar anda