Pengeboman oleh NATO Melawan Yugoslavia di Perang Kosovo
Senin, 18 April 2022 - 15:20 WIB
Kosovo kemudian menjadi negara merdeka pada 1974. Ketika itu, warga Serbia membenci pemerintahan Kosovo yang kerap berseberangan.
Pada 1987, Slobodan Milosevic terpilih sebagai Pemimpin Partai Komunis Serbia. Ia berjanji memulihkan kekuasaan Serbia di Kosovo.
Pemerintah Serbia mengirim pasukan guna memaksa pemerintah Kosovo menyerahkan kekuasaan.
Langkah yang dilakukan Serbia ini memicu konflik besar hingga berdampak pada pembubaran Federasi Yugoslavia pada 1991.
Negara Yugoslavia baru, yang terdiri dari Serbia dan Montenegro bertempur dengan Kosovo selama empat tahun. Serbia dan Kosovo saling melancarkan serangan.
Serbia melakukan tindakan keras dengan melakukan pembantaian etnis Kosovo.
Atas hal yang dilakukan Serbia tersebut, NATO akhirnya turun tangan. NATO mengancam melakukan serangan udara ke Serbia apabila tidak menghentikan pembantaian.
Lantaran diancam, Pemimpin Partai Komunis Serbia, Milosevic, melunak. Milosevic setuju mengizinkan kembalinya puluhan ribu pengungsi.
Namun, jalur diplomasi yang ditempuh oleh Serbia dan Kosovo di Prancis menemui kegagalan. Pada 20 Maret 1999, pasukan Serbia melancarkan serangan di Kosovo.
Aksi tersebut kemudian dibalas NATO. Pada 24 Maret 1999, NATO membombardir pasukan Serbia.
Pada 1987, Slobodan Milosevic terpilih sebagai Pemimpin Partai Komunis Serbia. Ia berjanji memulihkan kekuasaan Serbia di Kosovo.
Pemerintah Serbia mengirim pasukan guna memaksa pemerintah Kosovo menyerahkan kekuasaan.
Langkah yang dilakukan Serbia ini memicu konflik besar hingga berdampak pada pembubaran Federasi Yugoslavia pada 1991.
Negara Yugoslavia baru, yang terdiri dari Serbia dan Montenegro bertempur dengan Kosovo selama empat tahun. Serbia dan Kosovo saling melancarkan serangan.
Serbia melakukan tindakan keras dengan melakukan pembantaian etnis Kosovo.
Atas hal yang dilakukan Serbia tersebut, NATO akhirnya turun tangan. NATO mengancam melakukan serangan udara ke Serbia apabila tidak menghentikan pembantaian.
Lantaran diancam, Pemimpin Partai Komunis Serbia, Milosevic, melunak. Milosevic setuju mengizinkan kembalinya puluhan ribu pengungsi.
Namun, jalur diplomasi yang ditempuh oleh Serbia dan Kosovo di Prancis menemui kegagalan. Pada 20 Maret 1999, pasukan Serbia melancarkan serangan di Kosovo.
Aksi tersebut kemudian dibalas NATO. Pada 24 Maret 1999, NATO membombardir pasukan Serbia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda