Ukraina: Kota Mariupol Tak Ada Lagi, Diratakan dengan Tanah oleh Rusia
Senin, 18 April 2022 - 12:33 WIB
KIEV - Pemerintah Ukraina menggambarkan kengerian yang terjadi di kota Mariupol yang dikepung pasukan Rusia. Menurut pejabat Kiev, kota itu sudah tak ada lagi karena diratakan dengan tanah oleh pasukan Moskow.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pasukan Rusia melakukan upaya putus asanya dalam merebut kota pelabuhan selatan itu dengan cara meratakannya dengan tanah.
Kuleba muncul di "Face the Nation" CBS dan menggambarkan bagaimana situasi di Mariupol mengerikan secara militer dan memilukan setelah tujuh minggu dikepung oleh tentara Rusia.
"Kota itu tidak ada lagi," kata Kuleba, seraya menambahkan bahwa pasukan Ukraina dan sekelompok besar warga sipil di kota pelabuhan itu masih dikepung oleh pasukan Moskow.
"Mereka melanjutkan perjuangan mereka, tetapi tampaknya dari cara tentara Rusia berperilaku di Mariupol, mereka memutuskan untuk meruntuhkan kota dengan cara apa pun," ujarnya, yang dilansir Senin (18/4/2022).
Kuleba mengatakan dia memperkirakan perang akan berlanjut dalam beberapa minggu mendatang, dengan pertempuran sengit dan serangan besar-besaran Rusia di wilayah Donbass, Ukraina timur.
Dia juga memperkirakan serangan rudal akan berlanjut di Kiev dan kota-kota lain di Ukraina."Bersama dengan upaya putus asa pasukan Rusia untuk menyelesaikan Mariupol dengan cara apa pun," imbuh dia.
Pemboman tanpa henti dan pertempuran jalanan di Mariupol telah membuat sebagian besar kota itu menjadi puing-puing dan menewaskan sedikitnya 21.000 orang. Angka korban jiwa itu menurut perkiraan pemerintah Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pasukan Rusia melakukan upaya putus asanya dalam merebut kota pelabuhan selatan itu dengan cara meratakannya dengan tanah.
Kuleba muncul di "Face the Nation" CBS dan menggambarkan bagaimana situasi di Mariupol mengerikan secara militer dan memilukan setelah tujuh minggu dikepung oleh tentara Rusia.
"Kota itu tidak ada lagi," kata Kuleba, seraya menambahkan bahwa pasukan Ukraina dan sekelompok besar warga sipil di kota pelabuhan itu masih dikepung oleh pasukan Moskow.
"Mereka melanjutkan perjuangan mereka, tetapi tampaknya dari cara tentara Rusia berperilaku di Mariupol, mereka memutuskan untuk meruntuhkan kota dengan cara apa pun," ujarnya, yang dilansir Senin (18/4/2022).
Kuleba mengatakan dia memperkirakan perang akan berlanjut dalam beberapa minggu mendatang, dengan pertempuran sengit dan serangan besar-besaran Rusia di wilayah Donbass, Ukraina timur.
Dia juga memperkirakan serangan rudal akan berlanjut di Kiev dan kota-kota lain di Ukraina."Bersama dengan upaya putus asa pasukan Rusia untuk menyelesaikan Mariupol dengan cara apa pun," imbuh dia.
Pemboman tanpa henti dan pertempuran jalanan di Mariupol telah membuat sebagian besar kota itu menjadi puing-puing dan menewaskan sedikitnya 21.000 orang. Angka korban jiwa itu menurut perkiraan pemerintah Ukraina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda