NATO Gelar Latihan Perang di Perbatasan Rusia, Diikuti Ribuan Tentara
Selasa, 12 April 2022 - 12:09 WIB
“Dalam beberapa hari mendatang, setiap subunit dari battlegroup, dari Inggris, Denmark serta Prancis akan menunjukkan kemampuan mereka, dengan tujuan berintegrasi ke dalam Batalyon Infanteri 1 sebagai unit militer yang efisien,” ungkap Letnan Kolonel Ru Streatfeild, komandan NATO Battlegroup Estonia.
Latihan tersebut berlangsung di tengah serangan militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Estonia, yang bergabung dengan NATO pada 2004 bersama dengan tetangga Baltik, Latvia dan Lituania, berbagi perbatasan sepanjang 300 km dengan Rusia.
Sejak awal konflik, NATO secara signifikan meningkatkan kontingennya di Eropa Timur, dengan jumlah pasukan blok di wilayah tersebut membentang dari Baltik ke Laut Hitam sekarang mencapai sekitar 40.000 pasukan.
Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Latihan tersebut berlangsung di tengah serangan militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Estonia, yang bergabung dengan NATO pada 2004 bersama dengan tetangga Baltik, Latvia dan Lituania, berbagi perbatasan sepanjang 300 km dengan Rusia.
Sejak awal konflik, NATO secara signifikan meningkatkan kontingennya di Eropa Timur, dengan jumlah pasukan blok di wilayah tersebut membentang dari Baltik ke Laut Hitam sekarang mencapai sekitar 40.000 pasukan.
Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
tulis komentar anda