Rudolf Abel, Agen Rahasia Rusia yang Punya Banyak Nama

Rabu, 06 April 2022 - 14:06 WIB
Rudolf Abel (kanan) bertemu pengacara James B Donovan (kiri) pada 1957 dalam negosiasi pertukaran tahanan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Foto/corbis
MOSKOW - Rudolf Abel atau Rudolf Ivanovich Abel, merupakan perwira intelijen Uni Soviet. Ia lahir di Newcastle upon Tyne, Northumberland, Inggris pada 11 Juli 1903 dengan nama William August Fisher.

Fisher telah berada di Amerika Serikat (AS) sejak 1948. Di AS, ia mengidentifikasi tingkat kemungkinan konflik militer dengan Amerika Serikat.

Selain itu, ia juga menciptakan saluran komunikasi ilegal yang handal, serta memperoleh informasi terkait situasi ekonomi dan potensi militer.





Akibat aksi mata-matanya, pada Juni 1957 Fisher ditangkap oleh AS. Ketika ditangkap, ia menamai dirinya dengan Rudolf Abel.



Selama penyelidikan, Abel menolak bersaksi di persidangan. Selain itu, ia juga menolak upaya badan intelijen AS untuk bekerja sama.



Kemudian pada November 1957, Abel dihukum selama 30 tahun. Ia menjalani masa hukuman di penjara federal di Atlanta.

Abel dihukum karena berkonspirasi untuk mengirimkan rahasia militer ke Uni Soviet. Intelijen Uni Soviet pun mulai memperjuangkan pembebasan Abel usai dijatuhi hukuman penjara.

Pada 1 Mei 1960, pesawat pengintai U-2 Amerika yang dikemudikan pilot Francis Gary Powers ditembak jatuh di dekat Sverdlovsk (sekarang Yekaterinburg).

Pesawat ini memiliki misi untuk memotret instalasi militer. Usai melintasi perbatasan Uni Soviet, pesawat pengintai beberapa kali mencoba untuk mencegat pejuang Uni Soviet, namun semuanya berakhir dengan kegagalan.

Setelah melakukan pendaratan, Powers pun ditangkap serta dijatuhi hukuman 10 tahun.

Kemudian AS pun menyadari bahwa Abel merupakan perwira intelijen profesional yang memiliki nilai lebih dari seorang pilot Powers.

Maka, berdasarkan hasil negosiasi dicapailah kesepakatan pertukaran Abel dengan tiga orang AS.

Selain pilot Powers, pihak Uni Soviet setuju membebaskan seorang mahasiswa Amerika Serikat dari Yale, Frederick Pryor, yang ditangkap karena spionase di Berlin Timur pada Agustus 1961, serta seorang pemuda Amerika, Marvin Makinen.

Pertukaran Abel dan tiga orang AS tersebut terjadi di jembatan Glieniker-Brücke pada 10 Februari 1962.

Usai sinyal diterima di radio bahwa Pryor telah diserahkan kepada Amerika di Checkpoint Charlie, operasi pertukaran utama dimulai. Pejabat dari kedua negara ini bertemu di tengah jembatan, tak terkecuali Abel dan Powers.

Setelah itu, Abel diserahkan dengan dokumen pembebasan. Dokumen tersebut ditandatangani Presiden AS John F Kennedy dan Jaksa Agung Robert Kennedy pada 31 Januari 1962.

Abel pun dikirim kembali ke negaranya. Ia terus bekerja di pusat intelijen asing yang bertugas dalam pelatihan perwira intelijen ilegal muda. Abel meninggal pada 1971.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More