Pakar China Sebut Pembantaian Bucha Direkayasa
Selasa, 05 April 2022 - 23:12 WIB
Namun, dalam klip selama lima menit, pakar TV China itu bersandar pada keyakinan bahwa pembunuhan itu nyata tetapi bukan Rusia pelakunya.
Song mengatakan pasukan Rusia tidak memiliki alasan untuk membunuh penduduk Bucha, tetapi ia tampaknya mengacaukan garis waktu kejadian.
"Pasukan Rusia tidak memiliki motif untuk membunuh orang karena penduduk Bucha tidak mengancam penarikan pasukan Rusia," katanya.
"Jika mereka benar-benar ingin membunuh orang-orang ini, mereka akan melakukannya ketika mereka memasuki Bucha, dan tidak akan menunggu sampai 2 April. Pasukan Rusia mengatakan mereka meninggalkan Bucha pada tanggal 30 (Maret), jadi masalah pembunuhan tidak ada, dan percaya Rusia itu tidak memiliki motif," tuturnya.
Song mengataan relawan Suriah yang dikenal sebagai White Helmets dan tentara bayaran "dikendalikan oleh Barat" memiliki motif untuk membunuh penduduk setempat.
"Mereka ingin menggunakan insiden Bucha untuk menuduh Rusia melakukan kejahatan perang untuk merusak pembicaraan damai," ujarnya.
Menurut pakar China itu, Zelensky juga punya alasan untuk memerintahkan pembunuhan itu.
"Beberapa penduduk Bucha tampaknya membantu pasukan Rusia, jadi di mata Zelensky, mereka adalah pengkhianat, dan pengkhianat harus dihukum," katanya.
"Pemerintah Zelensky perlu menggunakan pembantaian Bucha untuk menuduh dan mencoreng Rusia, jadi itu dipentaskan. Itu dipentaskan. Yang disebut pembantaian itu tidak ada," pungkasnya.
Song mengatakan pasukan Rusia tidak memiliki alasan untuk membunuh penduduk Bucha, tetapi ia tampaknya mengacaukan garis waktu kejadian.
"Pasukan Rusia tidak memiliki motif untuk membunuh orang karena penduduk Bucha tidak mengancam penarikan pasukan Rusia," katanya.
"Jika mereka benar-benar ingin membunuh orang-orang ini, mereka akan melakukannya ketika mereka memasuki Bucha, dan tidak akan menunggu sampai 2 April. Pasukan Rusia mengatakan mereka meninggalkan Bucha pada tanggal 30 (Maret), jadi masalah pembunuhan tidak ada, dan percaya Rusia itu tidak memiliki motif," tuturnya.
Song mengataan relawan Suriah yang dikenal sebagai White Helmets dan tentara bayaran "dikendalikan oleh Barat" memiliki motif untuk membunuh penduduk setempat.
"Mereka ingin menggunakan insiden Bucha untuk menuduh Rusia melakukan kejahatan perang untuk merusak pembicaraan damai," ujarnya.
Menurut pakar China itu, Zelensky juga punya alasan untuk memerintahkan pembunuhan itu.
"Beberapa penduduk Bucha tampaknya membantu pasukan Rusia, jadi di mata Zelensky, mereka adalah pengkhianat, dan pengkhianat harus dihukum," katanya.
"Pemerintah Zelensky perlu menggunakan pembantaian Bucha untuk menuduh dan mencoreng Rusia, jadi itu dipentaskan. Itu dipentaskan. Yang disebut pembantaian itu tidak ada," pungkasnya.
tulis komentar anda