Kremlin: Menyerang Belarusia Sama dengan Menyerang Rusia
Minggu, 03 April 2022 - 08:54 WIB
Pejabat Rusia dan Ukraina mengadakan tiga putaran pertama pembicaraan damai di Belarus sebelum beralih ke format virtual, dan kemudian ke negosiasi tatap muka di Turki.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang telah memfasilitasi pembicaraan antara Moskow dan Kiev sejak 2014, menyatakan kesiapannya untuk terus menyediakan negaranya sebagai platform negosiasi.
Peskov mengatakan negosiasi damai dengan Kiev sulit. Juru bicara Kremlin mencatat Ukraina kontemporer adalah negara yang sangat sulit bagi Moskow, menambahkan bahwa dalam keadaannya saat ini, status Kiev paling tepat digambarkan sebagai "bermusuhan".
Peskov mengatakan pemerintah yang saat ini berkuasa di Kiev tidak bersahabat dengan Rusia atau Belarusia, menunjuk pada dukungan pihak berwenang Ukraina untuk upaya revolusi warna di Minsk pada tahun 2020, serta aspirasi Kiev untuk bergabung dengan NATO, dan upayanya untuk "memelihara" kekuatan yang berjalan di jalan dan berbaris dengan swastika Nazi.
"Ini adalah negara yang telah sepenuhnya melarang media berbahasa Rusia dan Rusia, negara yang menjadikan bahasa Rusia sebagai bahasa sekunder," katanya.
Peskov juga menunjuk ke jaringan biolab yang didanai Pentagon yang beroperasi di Ukraina, mengatakan bahwa patogen, mikroba, dan virus yang sangat berbahaya ada di sana, serta proyek untuk membuat jenis senjata baru, senjata biologis, yang dimaksudkan untuk menargetkan kelompok etnis tertentu, merupakan ancaman bagi Rusia dan Belarusia.
Mengomentari keadaan operasi militer Rusia di Ukraina, Peskov bersikeras bahwa hal itu berjalan lancar dan potensi serta infrastruktur militer Ukraina sebagian besar telah dihancurkan.
tulis komentar anda