Jerman Setuju Kirim Tank Kuno Era 1960-an ke Ukraina
Minggu, 03 April 2022 - 00:01 WIB
Namun, pada saat itu, perusahaan yang memiliki IFV gagal mendapatkan izin untuk melakukannya dari Berlin.
Potensi pengiriman kendaraan ke Kiev diperkirakan tidak akan segera terwujud, karena IFV masih membutuhkan perawatan dan perbaikan. “Prosesnya kemungkinan akan memakan waktu beberapa pekan,” ungkap surat kabar itu.
Sejauh ini, Jerman telah abstain dari memasok Ukraina dengan perangkat keras militer berat. Jerman tetap melanjutkan pengiriman baju besi personel dan helm, serta sistem anti-pesawat dan anti-tank portabel.
Moskow menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014.
Akhirnya Rusia mengakui kemerdekaan republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk mengatur status wilayah di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Potensi pengiriman kendaraan ke Kiev diperkirakan tidak akan segera terwujud, karena IFV masih membutuhkan perawatan dan perbaikan. “Prosesnya kemungkinan akan memakan waktu beberapa pekan,” ungkap surat kabar itu.
Sejauh ini, Jerman telah abstain dari memasok Ukraina dengan perangkat keras militer berat. Jerman tetap melanjutkan pengiriman baju besi personel dan helm, serta sistem anti-pesawat dan anti-tank portabel.
Moskow menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014.
Akhirnya Rusia mengakui kemerdekaan republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk mengatur status wilayah di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda