Junta Myanmar Tak Mau Lagi Negosiasi, Akan Musnahkan Kelompok Penentang

Minggu, 27 Maret 2022 - 20:45 WIB
Hari Angkatan Bersenjata memperingati dimulainya perlawanan lokal terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, dan biasanya menampilkan parade militer yang dihadiri oleh perwira dan diplomat asing.



Tahun lalu, saat Min Aung menginspeksi pawai, pasukan memprotes kudeta yang menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi dengan brutal. Kekerasan itu adalah hari paling berdarah sejauh ini dalam tindakan keras militer terhadap demonstrasi demokrasi dan menyebabkan 163 pengunjuk rasa tewas, menurut kelompok pemantau lokal, dan memicu kecaman internasional yang meluas.

Junta menjadi semakin terisolasi, dengan orang kuat Kamboja Hun Sen satu-satunya pemimpin asing yang berkunjung sejak kudeta. Wakil menteri pertahanan Rusia - pemasok senjata utama dan sekutunya - seharusnya menghadiri parade tahun ini, tetapi tidak dapat karena "urusan negaranya", kata juru bicara junta Zaw Min Tun.

Pada bulan Februari seorang pakar PBB di Myanmar mengatakan bahwa Rusia - bersama dengan sekutu utama lainnya China - terus memasok militer dengan senjata, termasuk jet tempur dan kendaraan lapis baja. Sementar Amerika Serikat dan Inggris pada hari Jumat mengumumkan sanksi baru terhadap tentara Myanmar.
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More