Bak Film Aksi, Polisi Gagalkan Upaya Penculikan Orang Terkaya Keenam China
Rabu, 17 Juni 2020 - 14:39 WIB
BEIJING - Kepolisian China berhasil menggagalkan penculikan terhadap He Xiangjian, orang terkaya keenam di Negeri Panda. Polisi berhasil menangkap lima tersangka dalam upaya penculikan tersebut dan menyelamatkan He (77).
He merupakan pengusaha peralatan rumah tangga seperti penanak nasi dan pendingin ruangan yang kini mengembangkan bisnisnya menuju industri robotik. Dia memiliki jaringan bisnis Midea Group yang berbasis di Foshan, Provinsi Guangdong, China selatan.
Para penculik berhasil memasuki rumah He yang berlokasi di Royal Orchid Village, sebuah kompleks perumahan mewah di Foshan. Polisi mendapatkan laporan penculikan tersebut pada Minggu (15/6) pada pukul 17.30 sore dan langsung menuju lokasi. Polisi kemarin berhasil menangkap lima tersangka pada pukul 05.00 dan korban penculikan, yakni He dalam kondisi aman.
Polisi tidak memberikan informasi tentang nama lengkap korban, tetapi media China melaporkan dia adalah He Xiangjian, pendiri Midea. Pada akun media sosial Midea, pihak perusahaan kemarin berterima kasih kepada polisi. Juru bicara Midea menolak berkomentar mengenai insiden tersebut. Menurut surat kabar Pemerintah Global Times, "secara tidak langsung (ucapan terima kasih) mengonfirmasi kebenaran mengenai insiden tersebut". (Baca: Insinyur China Curi Rahasia Perusahaan Teknologi AS di Taiwan)
"Terima kasih kepada polisi, terima kasih kepada media, dan semua unsur masyarakat atas perhatian Anda," sebut Midea Group, yang membagi tautan pernyataan kepolisian. Para karyawan di Kantor Pusat Midea diberikan libur sehari. Perusahaan itu mengatakan sedang menjalankan peninjauan risiko.
Detail mengenai insiden tersebut memang tidak jelas. Namun, Securities Times, media bisnis yang dimiliki People’s Daily, melaporkan penculikan He itu seperti film aksi dibandingkan sebuah realitas di China. Maklum, China memang jarang sekali terjadi kejahatan bersenjata.
“Para penculik menggunakan bahan peledak untuk masuk ke vila bergaya Eropa milik He,” demikian ungkap para tetangga He. Saat bersamaan, sirene berbunyi kencang. Putra He, He Jianfeng, 55, langsung melarikan diri dan berenang melintasi sungai untuk melapor ke polisi. Laman berita TMT Post juga melaporkan He Jianfeng berenang menyeberangi sungai dekat rumahnya untuk menghubungi polisi.
Warganet China menilai peristiwa itu seperti layaknya sebuah film laga. Harian South China Morning Post melaporkan bahwa sejumlah orang di daerah sekitar mengaku diinstruksikan menetap di rumah antara Minggu (14/6) hingga Senin (15/6) pagi selagi aparat beraksi. "Saya ketakutan, karena saya selalu berpikir keamanan di sini lebih baik dari lingkungan lain," kata seorang warga.
Kepolisian Kota Foshan mengatakan masih menyelidiki peristiwa itu. Motif tersangka penculikan tersebut belum terkuak karena polisi masih menggali informasi detail.
He merupakan pengusaha peralatan rumah tangga seperti penanak nasi dan pendingin ruangan yang kini mengembangkan bisnisnya menuju industri robotik. Dia memiliki jaringan bisnis Midea Group yang berbasis di Foshan, Provinsi Guangdong, China selatan.
Para penculik berhasil memasuki rumah He yang berlokasi di Royal Orchid Village, sebuah kompleks perumahan mewah di Foshan. Polisi mendapatkan laporan penculikan tersebut pada Minggu (15/6) pada pukul 17.30 sore dan langsung menuju lokasi. Polisi kemarin berhasil menangkap lima tersangka pada pukul 05.00 dan korban penculikan, yakni He dalam kondisi aman.
Polisi tidak memberikan informasi tentang nama lengkap korban, tetapi media China melaporkan dia adalah He Xiangjian, pendiri Midea. Pada akun media sosial Midea, pihak perusahaan kemarin berterima kasih kepada polisi. Juru bicara Midea menolak berkomentar mengenai insiden tersebut. Menurut surat kabar Pemerintah Global Times, "secara tidak langsung (ucapan terima kasih) mengonfirmasi kebenaran mengenai insiden tersebut". (Baca: Insinyur China Curi Rahasia Perusahaan Teknologi AS di Taiwan)
"Terima kasih kepada polisi, terima kasih kepada media, dan semua unsur masyarakat atas perhatian Anda," sebut Midea Group, yang membagi tautan pernyataan kepolisian. Para karyawan di Kantor Pusat Midea diberikan libur sehari. Perusahaan itu mengatakan sedang menjalankan peninjauan risiko.
Detail mengenai insiden tersebut memang tidak jelas. Namun, Securities Times, media bisnis yang dimiliki People’s Daily, melaporkan penculikan He itu seperti film aksi dibandingkan sebuah realitas di China. Maklum, China memang jarang sekali terjadi kejahatan bersenjata.
“Para penculik menggunakan bahan peledak untuk masuk ke vila bergaya Eropa milik He,” demikian ungkap para tetangga He. Saat bersamaan, sirene berbunyi kencang. Putra He, He Jianfeng, 55, langsung melarikan diri dan berenang melintasi sungai untuk melapor ke polisi. Laman berita TMT Post juga melaporkan He Jianfeng berenang menyeberangi sungai dekat rumahnya untuk menghubungi polisi.
Warganet China menilai peristiwa itu seperti layaknya sebuah film laga. Harian South China Morning Post melaporkan bahwa sejumlah orang di daerah sekitar mengaku diinstruksikan menetap di rumah antara Minggu (14/6) hingga Senin (15/6) pagi selagi aparat beraksi. "Saya ketakutan, karena saya selalu berpikir keamanan di sini lebih baik dari lingkungan lain," kata seorang warga.
Kepolisian Kota Foshan mengatakan masih menyelidiki peristiwa itu. Motif tersangka penculikan tersebut belum terkuak karena polisi masih menggali informasi detail.
tulis komentar anda