Terungkap, Putin Kerahkan Beberapa Kapal Selam Rudal ke Atlantik Utara saat Nuklirnya Siaga Tinggi

Sabtu, 26 Maret 2022 - 07:02 WIB
Mobil-mobil di Mykolaiv, Ukraina, terbakar akibat invasi Rusia. Presiden Vladimir Putin ternyata mengerahkan beberapa kapal selam rudal balistik ke Atlantik Utara saat senjata nuklirnya siaga tinggi. Foto/Layanan Pers Dinas Darurat Negara Ukraina/REUTERS
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin diam-diam telah mengerahkan beberapa kapal selam bersenjata rudal balistik ke Atlantik utara. Itu dilakukan hanya beberapa jam setelah dia memerintahkan senjata nuklir Rusia dalam siaga tinggi atas perang di Ukraina .

Angkatan Laut Inggris telah mendeteksi kapal-kapal selam Rusia tersebut tanpa merinci jumlahnya.

Komandan Angkatan Laut Inggris percaya keputusan Rusia untuk mengerahkan beberapa kapal selam, yang masing-masing mampu membawa 16 rudal balistik, adalah tindakan "bersikap" daripada ancaman habis-habisan.

Meskipun kapal-kapal selam itu telah kembali ke Rusia tak lama setelah itu, badan-badan intelijen Barat telah siaga konstan terhadap persenjataan nuklir Kremlin—diyakini terbesar di dunia dengan 4.477 hulu ledak.



Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan dia belum melihat indikasi apa pun bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir, tetapi itu tidak banyak membantu meyakinkan para pemimpin dunia yang gelisah, khususnya di Barat, setelah Putin menggunakan pidato "api dan belerang" saat dia menyatakan perang terhadap Ukraina untuk membuat ancaman nuklir terselubung.



Analis percaya penggunaan senjata nuklir Rusia yang ditemukan di kapal selam adalah "tidak terpikirkan" tetapi beberapa percaya penggunaan rudal taktis jarak pendek—yang dimaksudkan untuk menghancurkan target tertentu daripada seluruh kota—adalah mungkin.

"Mayoritas senjata konvensional Rusia dapat dipasang dengan kemampuan nuklir hasil rendah. Ini lebih kompleks daripada 'plug and play' tetapi Rusia cukup inovatif dalam hal apa yang mereka letakkan di depan bom dan rudal," kata seorang sumber Angkatan Laut kepada The Times, yang dilansir Sabtu (26/3/2022).

Para pejabat Barat mengacu pada pernyataan asli Putin ketika dia mengirim pasukan ke Ukraina—bahwa dia ingin membebaskannya daripada menghancurkannya—sebagai bukti bahwa dia tidak berencana menggunakan senjata nuklir.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More