Bos Mossad: Iran dan Negara-negara Arab Bohong soal Data COVID-19

Jum'at, 24 April 2020 - 14:38 WIB
Direktur Mossad, Yossi Cohen. Foto/Noam Revkin Fenton/Flash90/Times of Israel
TEL AVIV - Direktur Mossad Israel, Yossi Cohen, menuduh Iran dan sejumlah negara Arab berbohong soal data kasus infeksi dan kematian yang sebenarnya dari wabah virus corona baru (COVID-19).

Bos intelijen rezim Zionis itu mengatakan kepada para pejabat kesehatan Israel dalam sebuah briefing bahwa pandemi COVID-19 jauh lebih serius daripada yang diakui beberapa negara Arab.

"Di Lebanon, Irak, dan Suriah ada morbiditas yang besar dan mereka bohong," kata Cohen, seperti dikutip Channel 13.



"Jumlah yang terinfeksi dan meninggal yang dilaporkan Iran juga tidak benar. Angka yang saya kenal jauh lebih tinggi," lanjut Cohen yang dilansir Axios, Jumat (24/4/2020).

Selain itu, Cohen berbicara tentang upaya untuk membawa peralatan medis dari luar negeri ke Israel, yang mana dia mencatat bahwa Mossad memperoleh 50 juta masker wajah dan 260 ventilator.

"Terlepas dari semua koneksi kami, pintu-pintu ditutup di sebagian besar negara di dunia dan oleh karena itu kami membawa jalur produksi ke Israel," katanya.

Menurut data worldometers, Iran hingga saat ini melaporkan ada 87.026 kasus infeksi COVID-19 dengan 5.481 kematian dan sebanyak 64.843 pasien sembuh.

Irak memiliki 1.677 kasus infeksi dengan 83 kematian dan sebanyak 1.171 pasien sembuh. Kemudian Lebanon memiliki 688 kasus infeksi dengan 22 kematian dan 140 pasien sembuh. Selanjutnya, Suriah memiliki 42 kasus infeksi dengan 3 kematian dan 6 pasien sembuh.

Sedangkan Israel memiliki 14.882 kasus infeksi dengan 193 kematian dan sebanyak 5.685 pasien sembuh.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More