Baru Berhasil Rebut Satu Kota, Serangan Rusia Diprediksi Kian Brutal

Rabu, 23 Maret 2022 - 19:44 WIB
Kota-kota utara yang belum dikuasai seperti Kharkiv, pusat kota terbesar kedua di Ukraina, terus-menerus dibombardir, sementara tekanan juga meningkat di kota-kota di selatan dan timur. Mykolaiv, yang menghalangi jalan di sepanjang pantai Laut Hitam menuju Odessa, juga berada di bawah tembakan artileri.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan, beberapa hari terakhir ini Rusia telah melakukan pemboman udara dan laut yang lebih intens, karena perlawanan Ukrania menahan kemajuan pasukan Rusa di darat.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan kepada CNN pada Selasa (22/3/2022), pasukan Ukraina sekarang bahkan "mengejar Rusia" yang kehilangan moral ketika makanan dan bahan bakar mereka habis.



Jumlah tentara Rusia yang tewas tidak dapat diverifikasi, meskipun Pentagon memperkirakan sebanyak 7.000 orang Rusia tewas pada bulan pertama, menurut New York Times. Itu akan berarti lebih banyak kerugian daripada yang diderita AS dalam pendudukan selama bertahun-tahun di Irak dan Afghanistan digabungkan.

Dengan kekuatan mereka yang macet, Rusia telah mengubah taktik ofensif mereka menjadi serangkaian pengepungan yang tampaknya bertujuan untuk melemahkan dan menurunkan moral penduduk Ukraina.

Sekitar 10 juta orang telah meninggalkan rumah mereka, sementara kepala hak asasi manusia PBB mengatakan hampir 3,6 juta telah meninggalkan negara itu.

"Semakin banyak infanteri Rusia berjuang, semakin tinggi tingkat kebrutalan tentara dan penggunaan kekuatan udara yang tidak proporsional," kata seorang sumber Eropa yang dekat dengan NATO kepada AFP. "Putin butuh kesepakatan, jadi dia butuh kemenangan," tambahnya.
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More