Komandan Pasukan Terjun Payung Rusia yang Ditakuti Tewas dalam Perang Ukraina
Sabtu, 19 Maret 2022 - 02:07 WIB
KIEV - Seorang komandan pasukan terjun payung Rusia yang ditakuti tewas dalam perang di Ukraina . Sebelumnya, Moskow sudah kehilangan empat jenderalnya sejak invasi dimulai 24 Februari.
Komandan pasukan terjun payung Moskow yang tewas adalah Kolonel Sergei Sukharev. Diamerupakan petinggi Guards Parachute Assault Regiment ke-331 dari Kostroma.
Kematiannya telah dikonfirmasi stasiun televisi pemerintah dan media Moskow, GTRK Kostroma, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya, Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina juga mengumumkan kematian Kolonel Sukharev.
"Komandan Resimen Lintas Udara Kostroma, Kolonel Sergei Sukharev...tersesat dalam 'latihan [militer]', tetapi kembali ke rumah dengan cara yang benar," bunyi pernyataan Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina dengan kalimat sindiran.
Wakilnya, Mayor Sergei Krylov, juga tewas di sampingnya.
Mereka termasuk di antara sejumlah tentara yang terbunuh dari resimen Kostroma yang agung, yang dianggap sebagai salah satu pasukan tempur paling elite Rusia.
Rusia mengakui bahwa sersan senior Sergei Lebedev, sersan Alexander Limonov dan kopral Yuri Degtyaryov juga tewas.
Sukharev terlihat di stasiun televisi Rusia pada bulan Januari ketika dia memimpin pasukannya kembali dari Kazakhstan di mana mereka telah dikirim menyusul gelombang protes.
Rusia menggambarkan misi tentaranya di Kazakhstan saat itu sebagai "penjaga perdamaian" dan Sukharev mengatakan pasukannya melindungi pembangkit listrik vital di Almaty.
Tewas juga, dalam pertempuran Ukraina terbaru adalah perwira intelijen militer Sergey Vishnyakov dari Separate Special Forces Brigade ke-22 GRU.
Dia tewas dalam pertempuran di dekat Mariupol, diduga akibat serangan Batalyon Azov Ukraina.
Letnan Kolonel Yuri Agarkov, dari Volgograd, komandan resimen senapan bermotor, dilaporkan tewas dalam operasi khusus.
Mayor Ruslan Petrukhin, wakil komandan batalion Motorised Rifle Brigade ke-38, juga dilaporkan tewas dalam aksinya di Ukraina.
Rusia belum mengumumkan perkiraan jumlah tetaranya yang tewas di Ukraina selama lebih dari dua minggu.
Ada klaim bahwa jumlahnya mencapai sekitar 7.000 orang dengan kecurigaan angka sebenarnya dirahasiakan untuk mencegah melemahnya dukungan di Rusia.
Komandan pasukan terjun payung Moskow yang tewas adalah Kolonel Sergei Sukharev. Diamerupakan petinggi Guards Parachute Assault Regiment ke-331 dari Kostroma.
Kematiannya telah dikonfirmasi stasiun televisi pemerintah dan media Moskow, GTRK Kostroma, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya, Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina juga mengumumkan kematian Kolonel Sukharev.
"Komandan Resimen Lintas Udara Kostroma, Kolonel Sergei Sukharev...tersesat dalam 'latihan [militer]', tetapi kembali ke rumah dengan cara yang benar," bunyi pernyataan Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina dengan kalimat sindiran.
Baca Juga
Wakilnya, Mayor Sergei Krylov, juga tewas di sampingnya.
Mereka termasuk di antara sejumlah tentara yang terbunuh dari resimen Kostroma yang agung, yang dianggap sebagai salah satu pasukan tempur paling elite Rusia.
Rusia mengakui bahwa sersan senior Sergei Lebedev, sersan Alexander Limonov dan kopral Yuri Degtyaryov juga tewas.
Sukharev terlihat di stasiun televisi Rusia pada bulan Januari ketika dia memimpin pasukannya kembali dari Kazakhstan di mana mereka telah dikirim menyusul gelombang protes.
Rusia menggambarkan misi tentaranya di Kazakhstan saat itu sebagai "penjaga perdamaian" dan Sukharev mengatakan pasukannya melindungi pembangkit listrik vital di Almaty.
Tewas juga, dalam pertempuran Ukraina terbaru adalah perwira intelijen militer Sergey Vishnyakov dari Separate Special Forces Brigade ke-22 GRU.
Dia tewas dalam pertempuran di dekat Mariupol, diduga akibat serangan Batalyon Azov Ukraina.
Letnan Kolonel Yuri Agarkov, dari Volgograd, komandan resimen senapan bermotor, dilaporkan tewas dalam operasi khusus.
Mayor Ruslan Petrukhin, wakil komandan batalion Motorised Rifle Brigade ke-38, juga dilaporkan tewas dalam aksinya di Ukraina.
Rusia belum mengumumkan perkiraan jumlah tetaranya yang tewas di Ukraina selama lebih dari dua minggu.
Ada klaim bahwa jumlahnya mencapai sekitar 7.000 orang dengan kecurigaan angka sebenarnya dirahasiakan untuk mencegah melemahnya dukungan di Rusia.
(min)
tulis komentar anda