Dijadwalkan Pidato di Depan Kongres AS, Zelensky Akan Minta Bantuan Lebih

Rabu, 16 Maret 2022 - 22:47 WIB
Dijadwalkan Pidato di Depan Kongres AS, Zelensky Akan Minta Bantuan Lebih. FOTO/Reuters
WASHINGTON - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (16/3/2022) akan mengajukan permohonan mendesak kepada Kongres Amerika Serikat (AS) untuk bantuan lebih lanjut dalam menangkis invasi Rusia yang telah membawa kematian dan kehancuran serta mengirim gelombang pengungsi dari Ukraina.

Zelensky telah berupaya dalam beberapa pekan terakhir untuk menopang dukungan bagi negaranya dalam berbagai pidato di hadapan audiens asing, termasuk di Parlemen Eropa, Parlemen Inggris, dan Kanada.





"Kami tidak meminta banyak. Kami meminta keadilan, untuk dukungan nyata," kata Zelenskyy kepada anggota parlemen Kanada, Selasa (15/3/2022), seperti dikutip dari Reuters.

Jarang bagi para pemimpin asing untuk berpidato di Kongres AS selama masa perang. Sebuah contoh terkenal datang pada tahun 1941, ketika Perdana Menteri Inggris Winston Churchill berbicara kepada Kongres hanya beberapa minggu setelah serangan Jepang di Pearl Harbor yang menarik AS ke dalam Perang Dunia II.

Dukungan untuk Ukraina adalah contoh langka di mana Partai Republik dan Demokrat telah bersekutu dalam Kongres AS yang terbagi tajam. Beberapa anggota parlemen di kedua partai mendesak Presiden Joe Biden untuk melangkah lebih jauh dalam membantu Ukraina. Ada beberapa dukungan bipartisan di Kongres untuk mengirimkan pesawat tempur ke Ukraina.



Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell pada hari Selasa mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak mengharapkan Zelensky untuk meminta keterlibatan langsung AS atau zona larangan terbang, yang dapat mengharuskan pasukan NATO untuk menembaki pesawat Rusia.

"Tetapi ada banyak senjata yang sangat efektif untuk mengendalikan udara," kata McConnell, mengutip pesawat-pesawat tempur yang ditawarkan Polandia untuk diberikan kepada Ukraina.

Sebelumnya, Biden pada Selasa menandatangani undang-undang bantuan darurat senilai USD13,6 miliar ke Ukraina untuk membantu negara itu memperoleh lebih banyak persenjataan dan untuk bantuan kemanusiaan.



Biden telah mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya, serta telah menyerukan penangguhan status perdagangan Rusia yang memberi produk ekspornya tarif yang lebih rendah di arena internasional.

PBB memperkirakan bahwa sekitar tiga juta orang telah meninggalkan Ukraina, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan mencari keselamatan di negara-negara tetangga, terutama Polandia.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More