Tentara Rusia Ditangkap Pasukan Ukraina: Kami Akan Ditembak Mati Jika Dipulangkan
Sabtu, 12 Maret 2022 - 03:34 WIB
Kremlin juga mengancam akan menghukum siapa pun yang mengkritik perang tersebut hingga 15 tahun penjara.
Bagian dari strategi Ukraina adalah memperlakukan tentara Rusia dengan relatif baik, untuk membedakan bagaimana perwira tentara Rusia memperlakukan anak buah mereka sendiri.
Sebagian besar tentara Rusia yang ditangkap, tampak kelelahan dan bingung. Mereka tidak tahu bahwa mereka akan berperang. Mereka juga tampak kekurangan makanan dan peralatan.
Banyak yang mengatakan bahwa mereka adalah wajib militer dan hanya ingin pulang. Beberapa telah direkam menangis di telepon saat berbicara dengan ibu mereka di Rusia.
Kremlin semula bersikeras bahwa mereka hanya mengerahkan tentara profesional ke Ukraina. Namun, pada hari Rabu, setelah tekanan berkelanjutan, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa mereka telah menggunakan peserta wajib militer untuk operasi di Ukraina.
Palang Merah Internasional mengatakan taktik merekam para tentara Rusia yang mengalami demoralisasi melanggar Konvensi Jenewa.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Palang Merah Internasional mengatakan: "Undang-undang menyatakan mereka harus dilindungi. Ini termasuk dari tindakan kekerasan, intimidasi dan perlakuan buruk."
"Mereka juga harus diperlakukan dengan bermartabat dan tidak diekspos keingintahuan publik—seperti gambar yang beredar di media sosial," lanjut badan tersebut, seperti dikutip The Telegraph, Sabtu (12/3/2022).
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Bagian dari strategi Ukraina adalah memperlakukan tentara Rusia dengan relatif baik, untuk membedakan bagaimana perwira tentara Rusia memperlakukan anak buah mereka sendiri.
Sebagian besar tentara Rusia yang ditangkap, tampak kelelahan dan bingung. Mereka tidak tahu bahwa mereka akan berperang. Mereka juga tampak kekurangan makanan dan peralatan.
Banyak yang mengatakan bahwa mereka adalah wajib militer dan hanya ingin pulang. Beberapa telah direkam menangis di telepon saat berbicara dengan ibu mereka di Rusia.
Kremlin semula bersikeras bahwa mereka hanya mengerahkan tentara profesional ke Ukraina. Namun, pada hari Rabu, setelah tekanan berkelanjutan, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa mereka telah menggunakan peserta wajib militer untuk operasi di Ukraina.
Palang Merah Internasional mengatakan taktik merekam para tentara Rusia yang mengalami demoralisasi melanggar Konvensi Jenewa.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Palang Merah Internasional mengatakan: "Undang-undang menyatakan mereka harus dilindungi. Ini termasuk dari tindakan kekerasan, intimidasi dan perlakuan buruk."
"Mereka juga harus diperlakukan dengan bermartabat dan tidak diekspos keingintahuan publik—seperti gambar yang beredar di media sosial," lanjut badan tersebut, seperti dikutip The Telegraph, Sabtu (12/3/2022).
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(min)
tulis komentar anda