Awal Mula Arab Saudi Menjadi Sekutu Amerika Serikat
Sabtu, 05 Maret 2022 - 06:01 WIB
Standard Oil Company milik AS resmi beroperasi pada 29 Mei 1933 dan melakukan penambangan minyak di bagian timur Arab Saudi.
Kerja sama kedua negara semakin diperkuat ketika Pangeran Khalid dan Pangeran Faishal mengunjungi Gedung Putih dan bertemu Presiden AS Franklin Delano Roosevelt.
Saat itu, AS memberikan bantuan keamanan kepada Saudi lantaran sudah memberikan akses mudah untuk melakukan penambangan minyak di wilayah Saudi.
Kesepakatan itu terealisasi dan diresmikan langsung oleh Raja Ibnu Saud saat bertemu Roosevelt di kapal USS Quincy, 14 Februari 1945.
Tak selalu mulus, hubungan keduanya terkadang mengalami pasang surut. Contohnya, Raja Faishal sempat melakukan embargo minyak kepada AS karena Presiden Richard Nixon dipandang memihak Israel dalam pertempuran Yom Kippur.
Meskipun demikian, akhirnya kedua negara itu beroposisi melawan Uni Soviet.
Momen penting lainnya yang menunjukkan keeratan hubungan Saudi dan AS dan semakin memperjelas bahwa Saudi adalah sekutu penting bagi AS adalah ketika Perang Teluk yang terjadi sepanjang tahun 1990-1991.
Saudi yang berada di bawah kepemimpinan Raja Fahd berkoalisi dengan AS untuk menyerang Irak. Fahd sangat mengecam invansi yang dilakukan Irak terhadap Kuwait, sehingga meletuslah Perang Teluk.
Dalam peristiwa itu, Saudi melakukan serangan tak terduga sebanyak 7 ribu kali kepada pihak Irak. Dari pihak AS, sebanyak 230 ribu tentara juga diturunkan untuk melindungi Kuwait dari gempuran Irak.
Kerja sama kedua negara semakin diperkuat ketika Pangeran Khalid dan Pangeran Faishal mengunjungi Gedung Putih dan bertemu Presiden AS Franklin Delano Roosevelt.
Saat itu, AS memberikan bantuan keamanan kepada Saudi lantaran sudah memberikan akses mudah untuk melakukan penambangan minyak di wilayah Saudi.
Kesepakatan itu terealisasi dan diresmikan langsung oleh Raja Ibnu Saud saat bertemu Roosevelt di kapal USS Quincy, 14 Februari 1945.
Tak selalu mulus, hubungan keduanya terkadang mengalami pasang surut. Contohnya, Raja Faishal sempat melakukan embargo minyak kepada AS karena Presiden Richard Nixon dipandang memihak Israel dalam pertempuran Yom Kippur.
Meskipun demikian, akhirnya kedua negara itu beroposisi melawan Uni Soviet.
Momen penting lainnya yang menunjukkan keeratan hubungan Saudi dan AS dan semakin memperjelas bahwa Saudi adalah sekutu penting bagi AS adalah ketika Perang Teluk yang terjadi sepanjang tahun 1990-1991.
Saudi yang berada di bawah kepemimpinan Raja Fahd berkoalisi dengan AS untuk menyerang Irak. Fahd sangat mengecam invansi yang dilakukan Irak terhadap Kuwait, sehingga meletuslah Perang Teluk.
Dalam peristiwa itu, Saudi melakukan serangan tak terduga sebanyak 7 ribu kali kepada pihak Irak. Dari pihak AS, sebanyak 230 ribu tentara juga diturunkan untuk melindungi Kuwait dari gempuran Irak.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda