Kharkiv Diserang Rudal Jelajah, Presiden Ukraina: Rusia Negara Teroris!
Rabu, 02 Maret 2022 - 02:52 WIB
KHARKIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan Rusia sebagai negara teroris. Pernyataan itu muncul setelah kota Kharkiv digempur rudal jelajah pada Selasa (1/3/2022).
Kharkiv adalah kota terbesar kedua di Ukraina. Serangan rudal jelajah tersebut telah menewaskan beberapa orang.
"Serangan terhadap Kharkiv adalah kejahatan perang. Ini adalah terorisme negara Federasi Rusia. Setelah ini, Rusia adalah negara teroris!" kata Zelensky dalam sebuah pernyataan video hari Selasa selama hari keenam invasi Moksow.
Rekaman video yang dibagikan oleh seorang anggota pemerintah Ukraina menunjukkan sebuah rudal jelajah menghantam gedung administrasi negara bagian kota di Freedom Square, menciptakan bola api besar dan gumpalan asap yang menyelimuti mobil-mobil yang lewat.
Tak lama setelah tim penyelamat tiba usai ledakan awal, rudal kedua menghantam gedung.
"Ini adalah teror terhadap kota. Tidak ada sasaran militer di alun-alun. Sama seperti di daerah pemukiman Kharkiv, yang terkena artileri roket," kata Zelensky.
Dia menambahkan bahwa serangan yang ditujukan ke alun-alun pusat adalah teror langsung. "Tidak ada yang akan memaafkan. Tidak ada yang akan melupakan," ujarnya, seperti dikutip Newsweek, Rabu (2/3/2022).
Foto-foto setelah serangan rudal menunjukkan jendela dan dinding bangunan hancur. Ada tumpukan puing dan debu yang menutupi jalanan dan mobil yang hangus.
Di dalam koridor salah satu bangunan ada gundukan sisa-sisa makanan dan pintu-pintu yang meledak.
Menurut Layanan Negara Ukraina untuk Keadaan Darurat, sekitar 10 orang tewas dalam serangan rudal itu dan lebih dari 20 lainnya terluka.
Ini adalah pertama kalinya Rusia menghujani pusat Kharkiv dengan rudal jelajah.
Lingkungan perumahan di kota berpenduduk sekitar 1,5 juta orang itu juga diserang misil selama beberapa hari ini.
Setidaknya 24 kebakaran yang disebabkan oleh serangan Moskow telah dipadamkan di wilayah tersebut. "Setidaknya 69 alat peledak telah dinonaktifkan," kata layanan darurat Ukraina.
Kantor hak asasi manusia (HAM) PBB mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah mencatat kematian 136 warga sipil, 13 di antaranya adalah anak-anak, di Ukraina.
Namun, dikhawatirkan jumlah korban tewas yang sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Sementara itu, konvoi sepanjang 40 mil dengan ratusan tank Rusia dan kendaraan lain bergerak menuju ibu kota Ukraina, Kiev.
Zelensky mengatakan Kharkiv dan Kiev saat ini adalah target paling penting bagi Rusia, dan pertahanan ibu kota adalah prioritas.
"Semua kota di Ukraina harus melakukan segalanya untuk menghentikan musuh," kata Zelensky.
"Jika kita melindungi Kiev, kita akan melindungi negara. Ini adalah jantung negara kita. Dan harus terus berdetak."
Kharkiv adalah kota terbesar kedua di Ukraina. Serangan rudal jelajah tersebut telah menewaskan beberapa orang.
"Serangan terhadap Kharkiv adalah kejahatan perang. Ini adalah terorisme negara Federasi Rusia. Setelah ini, Rusia adalah negara teroris!" kata Zelensky dalam sebuah pernyataan video hari Selasa selama hari keenam invasi Moksow.
Rekaman video yang dibagikan oleh seorang anggota pemerintah Ukraina menunjukkan sebuah rudal jelajah menghantam gedung administrasi negara bagian kota di Freedom Square, menciptakan bola api besar dan gumpalan asap yang menyelimuti mobil-mobil yang lewat.
Tak lama setelah tim penyelamat tiba usai ledakan awal, rudal kedua menghantam gedung.
"Ini adalah teror terhadap kota. Tidak ada sasaran militer di alun-alun. Sama seperti di daerah pemukiman Kharkiv, yang terkena artileri roket," kata Zelensky.
Dia menambahkan bahwa serangan yang ditujukan ke alun-alun pusat adalah teror langsung. "Tidak ada yang akan memaafkan. Tidak ada yang akan melupakan," ujarnya, seperti dikutip Newsweek, Rabu (2/3/2022).
Foto-foto setelah serangan rudal menunjukkan jendela dan dinding bangunan hancur. Ada tumpukan puing dan debu yang menutupi jalanan dan mobil yang hangus.
Di dalam koridor salah satu bangunan ada gundukan sisa-sisa makanan dan pintu-pintu yang meledak.
Menurut Layanan Negara Ukraina untuk Keadaan Darurat, sekitar 10 orang tewas dalam serangan rudal itu dan lebih dari 20 lainnya terluka.
Ini adalah pertama kalinya Rusia menghujani pusat Kharkiv dengan rudal jelajah.
Lingkungan perumahan di kota berpenduduk sekitar 1,5 juta orang itu juga diserang misil selama beberapa hari ini.
Setidaknya 24 kebakaran yang disebabkan oleh serangan Moskow telah dipadamkan di wilayah tersebut. "Setidaknya 69 alat peledak telah dinonaktifkan," kata layanan darurat Ukraina.
Kantor hak asasi manusia (HAM) PBB mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah mencatat kematian 136 warga sipil, 13 di antaranya adalah anak-anak, di Ukraina.
Namun, dikhawatirkan jumlah korban tewas yang sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Sementara itu, konvoi sepanjang 40 mil dengan ratusan tank Rusia dan kendaraan lain bergerak menuju ibu kota Ukraina, Kiev.
Zelensky mengatakan Kharkiv dan Kiev saat ini adalah target paling penting bagi Rusia, dan pertahanan ibu kota adalah prioritas.
"Semua kota di Ukraina harus melakukan segalanya untuk menghentikan musuh," kata Zelensky.
"Jika kita melindungi Kiev, kita akan melindungi negara. Ini adalah jantung negara kita. Dan harus terus berdetak."
(min)
tulis komentar anda