Update Hari Ke-4 Invasi: Ibu Kota Ukraina Dihujani Rudal Rusia
Minggu, 27 Februari 2022 - 07:09 WIB
Saat pertempuran berlanjut, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengatakan mereka telah memberlakukan babak baru sanksi sebagai respons atas invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina, termasuk pencoretan sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT.
Langkah ini merupakan pukulan bagi perdagangan Rusia dan mempersulit perusahaan Rusia untuk melakukan bisnis. SWIFT, atau "Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication", adalah jaringan pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, menjadikannya mekanisme penting untuk perdagangan internasional.
Sanksi, yang disepakati dengan AS, Prancis, Kanada, Italia, Inggris Raya dan Komisi Eropa, juga termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung Rubel, mata uang negara itu. Ini menandai eskalasi respon sanksi ekonomi Barat.
Putin meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus sebelum fajar pada hari Kamis, mengabaikan peringatan Barat dan mengatakan "neo-Nazi" yang berkuasa di Ukraina mengancam keamanan Rusia.
Serangan Rusia ini adalah yang terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II dan mengancam untuk mengubah tatanan pasca-Perang Dingin di benua itu.
Invasi Rusia ke Ukraina sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 198 warga Ukraina dan PBB mengatakan lebih dari 120.000 telah meninggalkan negara itu dalam 48 jam terakhir.
Langkah ini merupakan pukulan bagi perdagangan Rusia dan mempersulit perusahaan Rusia untuk melakukan bisnis. SWIFT, atau "Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication", adalah jaringan pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, menjadikannya mekanisme penting untuk perdagangan internasional.
Sanksi, yang disepakati dengan AS, Prancis, Kanada, Italia, Inggris Raya dan Komisi Eropa, juga termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung Rubel, mata uang negara itu. Ini menandai eskalasi respon sanksi ekonomi Barat.
Baca Juga
Putin meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus sebelum fajar pada hari Kamis, mengabaikan peringatan Barat dan mengatakan "neo-Nazi" yang berkuasa di Ukraina mengancam keamanan Rusia.
Serangan Rusia ini adalah yang terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II dan mengancam untuk mengubah tatanan pasca-Perang Dingin di benua itu.
Invasi Rusia ke Ukraina sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 198 warga Ukraina dan PBB mengatakan lebih dari 120.000 telah meninggalkan negara itu dalam 48 jam terakhir.
(ian)
tulis komentar anda