Biden Secara Prinsip Setuju Bertemu Langsung dengan Putin
Senin, 21 Februari 2022 - 15:42 WIB
Kantor Macron mengatakan rincian kemungkinan konferensi tingkat tinggi (KTT) akan dibahas selama pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Kamis.
Dalam pernyataan yang mengkonfirmasi proposal tersebut, Gedung Putih juga mengatakan Rusia tampaknya, "melanjutkan persiapan untuk serangan skala penuh di Ukraina segera."
Gedung Putin menjelaskan, AS siap memaksakan "konsekuensi cepat dan berat" jika itu terjadi.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, menurut perkiraan AS.
Perusahaan AS, Maxar, mengatakan citra satelit baru menunjukkan beberapa penempatan lapangan baru peralatan lapis baja dan pasukan dari garnisun Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina, yang menunjukkan peningkatan kesiapan militer.
Putin menyetujui perlunya "memprioritaskan solusi diplomatik" untuk krisis tersebut, menurut kantor kepresidenan Prancis.
Diungkapkan bahwa "pekerjaan intensif" akan dilakukan untuk memungkinkan pertemuan "dalam beberapa jam ke depan" yang bertujuan untuk gencatan senjata.
Kremlin mengatakan Putin menyalahkan militer Ukraina atas meningkatnya ketegangan. Ukraina telah menolak tuduhan ini, dengan mengatakan Moskow terlibat dalam kampanye provokasi yang bertujuan menciptakan dalih untuk intervensi.
Namun, kantor kepresidenan Prancis mengatakan kedua pemimpin sepakat melanjutkan pembicaraan melalui Format Normandia, kelompok yang dibentuk untuk menyelesaikan konflik di Ukraina timur yang mencakup Rusia, Ukraina, Prancis, dan Jerman.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan komitmen Putin kepada Macron adalah "pertanda selamat datang" bahwa dia mungkin masih "terlibat dalam mencari solusi diplomatik".
Dalam pernyataan yang mengkonfirmasi proposal tersebut, Gedung Putih juga mengatakan Rusia tampaknya, "melanjutkan persiapan untuk serangan skala penuh di Ukraina segera."
Gedung Putin menjelaskan, AS siap memaksakan "konsekuensi cepat dan berat" jika itu terjadi.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, menurut perkiraan AS.
Perusahaan AS, Maxar, mengatakan citra satelit baru menunjukkan beberapa penempatan lapangan baru peralatan lapis baja dan pasukan dari garnisun Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina, yang menunjukkan peningkatan kesiapan militer.
Putin menyetujui perlunya "memprioritaskan solusi diplomatik" untuk krisis tersebut, menurut kantor kepresidenan Prancis.
Diungkapkan bahwa "pekerjaan intensif" akan dilakukan untuk memungkinkan pertemuan "dalam beberapa jam ke depan" yang bertujuan untuk gencatan senjata.
Kremlin mengatakan Putin menyalahkan militer Ukraina atas meningkatnya ketegangan. Ukraina telah menolak tuduhan ini, dengan mengatakan Moskow terlibat dalam kampanye provokasi yang bertujuan menciptakan dalih untuk intervensi.
Namun, kantor kepresidenan Prancis mengatakan kedua pemimpin sepakat melanjutkan pembicaraan melalui Format Normandia, kelompok yang dibentuk untuk menyelesaikan konflik di Ukraina timur yang mencakup Rusia, Ukraina, Prancis, dan Jerman.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan komitmen Putin kepada Macron adalah "pertanda selamat datang" bahwa dia mungkin masih "terlibat dalam mencari solusi diplomatik".
tulis komentar anda