Rusia Latihan Nuklir Besar-besaran dengan Rudal Kinzhal, Kalibr dan ICBM Yars

Sabtu, 19 Februari 2022 - 20:07 WIB
Rusia mulai memodernisasi kekuatan nuklir strategisnya dan bekerja untuk mengembangkan sistem hipersonik yang mampu menghindari pertahanan rudal pada awal 2000-an, setelah Amerika Serikat (AS) secara sepihak membatalkan Perjanjian Rudal Anti-Balistik (ABM) tahun 1972.

Militer Rusia menganggap sistem hipersoniknya sebagai jaminan keamanan terhadap agresi musuh, berharap bahwa prospek serangan balasan terhadap kekuatan apa pun yang mengancam kehancuran Rusia akan berfungsi untuk meningkatkan stabilitas strategis global.

Selain Perjanjian ABM, AS telah secara sistematis menarik diri dari beberapa perjanjian keamanan utama lainnya dengan Rusia selama bertahun-tahun, termasuk Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah 1987, yang melarang pengembangan dan penyebaran sistem rudal berbasis darat untuk jangkauan 500-5.500 km, dan Perjanjian 1992 tentang Open Skies.

Pemerintahan AS era Donald Trump juga mengancam akan membiarkan waktu habis pada Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New START), tetapi perjanjian itu diperbarui oleh pemerintahan Joe Biden pada menit-menit terakhir.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More