Hormat Ala Nazi Guncang Parlemen Uni Eropa
Kamis, 17 Februari 2022 - 21:32 WIB
STRASBOURG - Seorang anggota parlemen nasionalis dari Bulgaria dituduh melakukan penghormatan ala Nazi di dalam ruang debat parlemen Uni Eropa (UE) di Strasbourg, Prancis pada Rabu (16/2/2022). Itu dilakukannya setelah menyampaikankeberatannya atas keputusan baru-baru ini oleh pengadilan tinggi Uni Eropa untuk mengizinkan pemotongan dana ke Polandia dan Hongaria. Namun dia mengklaim insiden itu adalah "kesalahpahaman."
Saat meninggalkan ruangan, Angel Dzhambazki dari partai VMRO Bulgaria berhenti sejenak, berbalik, menghadap podium pembicara dan mengulurkan tangan kanannya dengan cara yang mirip dengan salam Nazi.
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola mengecam tindakan itu di Twitter.
"Itu menyinggung saya dan semua orang di Eropa," tulisnya. "Gerakan itu berasal dari bab tergelap dalam sejarah kita dan harus ditinggalkan di sana," sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (17/2/2022).
Menteri Urusan Eropa Prancis, Clement Beaune, menyebut perilaku Dzhambazki sebagai "skandal dan keterlaluan."
Insiden itu terjadi ketika anggota parlemen bereaksi terhadap Pengadilan Eropa, yang mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa Brussels dapat memotong dana ke Polandia dan Hongaria. Kedua negara dengan pemerintahan konservatif itu telah dituduh oleh UE melanggar aturan hukum di dalam negeri.
Dalam pidato di mimbar pidato dan kemudian dalam komentar online, Dzhambazki menolak keputusan itu sebagai “kekejian.”
"Tidak ada orang waras yang berpikir bahwa Hungaria dan Polandia tidak memiliki aturan hukum yang berfungsi," cuitnya.
“Sebaliknya Anda menggunakannya sebagai cambuk terhadap negara bangsa yang Anda benci. Panjang umur negara-negara bangsa Eropa!” sambungnya.
Dzhambazki kemudian mengatakan kepada Euronews bahwa protes itu adalah “kasus sederhana dari kesalahpahaman besar.”
Outlet tersebut mengutip surat yang ditulis Dzhambazki kepada sesama anggota parlemen, menjelaskan bahwa dia ingin meminta maaf atas bahasa yang dia gunakan dalam pidatonya dengan “dengan rendah hati melambai ke kursi.”
“Bayangkan keterkejutan saya ketika sebagai konsekuensi dari gelombang ini saya dituduh melakukan penghormatan Nazi,” tulisnya.
"Saya minta maaf jika lambaian polos saya telah menghina siapa pun," ia melanjutkan.
Pada 2015, Parlemen Eropa mendenda Janusz Korwin-Mikke dari Polandia dan Gianluca Buonanno dari Italia masing-masing USD3.470 (Rp49 juta) dan menangguhkan keanggotaan mereka selama 10 hari karena melakukan penghormatan Nazi di dalam ruangan pada kesempatan terpisah.
Kedua politisi menuduh badan pembuat keputusan UE ikut campur dalam urusan negara-negara anggota.
Saat meninggalkan ruangan, Angel Dzhambazki dari partai VMRO Bulgaria berhenti sejenak, berbalik, menghadap podium pembicara dan mengulurkan tangan kanannya dengan cara yang mirip dengan salam Nazi.
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola mengecam tindakan itu di Twitter.
"Itu menyinggung saya dan semua orang di Eropa," tulisnya. "Gerakan itu berasal dari bab tergelap dalam sejarah kita dan harus ditinggalkan di sana," sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (17/2/2022).
Menteri Urusan Eropa Prancis, Clement Beaune, menyebut perilaku Dzhambazki sebagai "skandal dan keterlaluan."
Insiden itu terjadi ketika anggota parlemen bereaksi terhadap Pengadilan Eropa, yang mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa Brussels dapat memotong dana ke Polandia dan Hongaria. Kedua negara dengan pemerintahan konservatif itu telah dituduh oleh UE melanggar aturan hukum di dalam negeri.
Dalam pidato di mimbar pidato dan kemudian dalam komentar online, Dzhambazki menolak keputusan itu sebagai “kekejian.”
"Tidak ada orang waras yang berpikir bahwa Hungaria dan Polandia tidak memiliki aturan hukum yang berfungsi," cuitnya.
“Sebaliknya Anda menggunakannya sebagai cambuk terhadap negara bangsa yang Anda benci. Panjang umur negara-negara bangsa Eropa!” sambungnya.
Dzhambazki kemudian mengatakan kepada Euronews bahwa protes itu adalah “kasus sederhana dari kesalahpahaman besar.”
Outlet tersebut mengutip surat yang ditulis Dzhambazki kepada sesama anggota parlemen, menjelaskan bahwa dia ingin meminta maaf atas bahasa yang dia gunakan dalam pidatonya dengan “dengan rendah hati melambai ke kursi.”
Baca Juga
“Bayangkan keterkejutan saya ketika sebagai konsekuensi dari gelombang ini saya dituduh melakukan penghormatan Nazi,” tulisnya.
"Saya minta maaf jika lambaian polos saya telah menghina siapa pun," ia melanjutkan.
Pada 2015, Parlemen Eropa mendenda Janusz Korwin-Mikke dari Polandia dan Gianluca Buonanno dari Italia masing-masing USD3.470 (Rp49 juta) dan menangguhkan keanggotaan mereka selama 10 hari karena melakukan penghormatan Nazi di dalam ruangan pada kesempatan terpisah.
Kedua politisi menuduh badan pembuat keputusan UE ikut campur dalam urusan negara-negara anggota.
(ian)
tulis komentar anda