Bertahap, Slovakia Bakal Longgarkan Pembatasan COVID-19
Rabu, 16 Februari 2022 - 23:07 WIB
BRATISLAVA - Slovakia berencana secara bertahap untuk melonggarkan sebagian besar pembatasan virus Corona karena rumah sakit tampaknya berhasil mengatasi pandemi meskipun saat ini menghadapi rekor lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron yang sangat mudah menular.
Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengatakan pada hari Rabu (16/2/2022) bahwa orang akan memiliki akses ke toko, pusat perbelanjaan, berbagai pertemuan dan layanan publik, termasuk bar dan restoran, tanpa batasan apa pun. Mereka tidak perlu menunjukkan sertifikat apa pun bahwa mereka telah divaksinasi, pulih dari COVID-19 , atau dinyatakan negatif virus Corona.
Langkah-langkah pembatasan itu harus dicabut pada akhir Februari.
"Sebagai langkah selanjutnya, pemerintah juga berencana untuk melonggarkan batasan jumlah orang yang menghadiri berbagai acara dan pertemuan publik dan sebagian besar batasan lainnya sebulan kemudian," kata Heger seperti dilansir dari AP.
Pemerintah Slovakia masih harus mengumumkan rincian rencana tersebut.
Heger membuat pengumuman itu karena infeksi baru harian di negaranya tetap pada rekor tertinggi sekitar 20.000 kasus, level yang sebagian besar tidak berubah sejak awal Februari. Pada hari Selasa, Slovakia mencatat 19.955 kasus baru dengan total hampir 1,3 juta di negara berpenduduk 5,5 juta itu.
“Kita harus belajar bagaimana hidup dengan COVID,” ujar Heger.
“Kami memiliki alat yang efisien untuk melindungi diri kami sendiri, dan itulah vaksinnya,” imbuhnya.
Hanya lebih dari 2,5 juta orang Slovakia, atau 50,3% dari populasi, yang telah divaksinasi lengkap, jauh di bawah rata-rata Uni Eropa sebesar 71%.
Meskipun tingkat vaksinasi yang relatif rendah, rumah sakit Slovakia merawat lebih sedikit pasien untuk COVID-19 daripada selama gelombang sebelumnya yang dipicu oleh varian Delta.
Slovakia telah mencatat 18.145 kematian terkait dengan COVID-19.
Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengatakan pada hari Rabu (16/2/2022) bahwa orang akan memiliki akses ke toko, pusat perbelanjaan, berbagai pertemuan dan layanan publik, termasuk bar dan restoran, tanpa batasan apa pun. Mereka tidak perlu menunjukkan sertifikat apa pun bahwa mereka telah divaksinasi, pulih dari COVID-19 , atau dinyatakan negatif virus Corona.
Langkah-langkah pembatasan itu harus dicabut pada akhir Februari.
"Sebagai langkah selanjutnya, pemerintah juga berencana untuk melonggarkan batasan jumlah orang yang menghadiri berbagai acara dan pertemuan publik dan sebagian besar batasan lainnya sebulan kemudian," kata Heger seperti dilansir dari AP.
Pemerintah Slovakia masih harus mengumumkan rincian rencana tersebut.
Heger membuat pengumuman itu karena infeksi baru harian di negaranya tetap pada rekor tertinggi sekitar 20.000 kasus, level yang sebagian besar tidak berubah sejak awal Februari. Pada hari Selasa, Slovakia mencatat 19.955 kasus baru dengan total hampir 1,3 juta di negara berpenduduk 5,5 juta itu.
“Kita harus belajar bagaimana hidup dengan COVID,” ujar Heger.
“Kami memiliki alat yang efisien untuk melindungi diri kami sendiri, dan itulah vaksinnya,” imbuhnya.
Hanya lebih dari 2,5 juta orang Slovakia, atau 50,3% dari populasi, yang telah divaksinasi lengkap, jauh di bawah rata-rata Uni Eropa sebesar 71%.
Meskipun tingkat vaksinasi yang relatif rendah, rumah sakit Slovakia merawat lebih sedikit pasien untuk COVID-19 daripada selama gelombang sebelumnya yang dipicu oleh varian Delta.
Slovakia telah mencatat 18.145 kematian terkait dengan COVID-19.
(ian)
tulis komentar anda