Jubir Kemlu Rusia Sindir Media Barat: Publikasikan Saja Jadwal Invasi Rusia Tahun Ini
Rabu, 16 Februari 2022 - 21:10 WIB
MOSKOW - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dengan bercanda meminta media Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk merilis jadwal "invasi mendatang" Rusia ke Ukraina untuk tahun ini.
"Saya ingin meminta disinformasi AS dan Inggris: Bloomberg, The New York Times dan media The Sun untuk mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang untuk tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya," kata diplomat Rusia itu lewat saluran Telegramnya, Rabu (16/2/2022), seperti dikutip dari TASS.
Barat dan Kiev baru-baru ini menggemakan tuduhan tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina baru-baru ini. Media Barat terus menerus dengan antusias mengumumkan "tanggal invasi", yang telah berulang kali ditunda.
Secara khusus, menurut surat kabar Politico, Presiden AS Joe Biden mengklaim bahwa Rusia diduga dapat menyerang Ukraina pada 16 Februari. Serangan disinformasi yang terus-menerus oleh media Barat ini telah mengakibatkan kemerosotan tajam situasi ekonomi Kiev, dengan investasi dan bisnis melarikan diri dari Ukraina, sementara harga energi di Eropa tumbuh.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam pernyataan ini sebagai eskalasi ketegangan yang "kosong dan tidak berdasar", menekankan bahwa Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun. Pada Rabu pagi, Rusia merilis penarikan mundur sejumlah pasukan dan peralatan tempur mereka dari Belarusia dan Krimea. Namun, langkah ini disikapi skeptis oleh Barat.
Meski invasi Rusia ke Ukraina pada 16 Februari tak terjadi, namun arus keluar dari Kiev masih terus tinggi. Penumpang pesawat kesulitan untuk mendapatkan penerbangan keluar dari Ukraina, karena sejumlah maskapai Eropa telah membatalkan penerbangan masuk dan keluar Ukraina. Sejumlah maskapai yang masih melayani penerbangan keluar dari Kiev mengaku mengalami lonjakan pesanan.
Maskapai penerbangan berbendera Latvia, airBaltic mengaku menyiapkan penerbangan ekstra dari Kiev pekan ini untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, setelah negara-negara Eropa meminta warga negara mereka untuk meninggalkan Ukraina atau mengambil risiko perang.
"Saya ingin meminta disinformasi AS dan Inggris: Bloomberg, The New York Times dan media The Sun untuk mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang untuk tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya," kata diplomat Rusia itu lewat saluran Telegramnya, Rabu (16/2/2022), seperti dikutip dari TASS.
Barat dan Kiev baru-baru ini menggemakan tuduhan tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina baru-baru ini. Media Barat terus menerus dengan antusias mengumumkan "tanggal invasi", yang telah berulang kali ditunda.
Secara khusus, menurut surat kabar Politico, Presiden AS Joe Biden mengklaim bahwa Rusia diduga dapat menyerang Ukraina pada 16 Februari. Serangan disinformasi yang terus-menerus oleh media Barat ini telah mengakibatkan kemerosotan tajam situasi ekonomi Kiev, dengan investasi dan bisnis melarikan diri dari Ukraina, sementara harga energi di Eropa tumbuh.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam pernyataan ini sebagai eskalasi ketegangan yang "kosong dan tidak berdasar", menekankan bahwa Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun. Pada Rabu pagi, Rusia merilis penarikan mundur sejumlah pasukan dan peralatan tempur mereka dari Belarusia dan Krimea. Namun, langkah ini disikapi skeptis oleh Barat.
Meski invasi Rusia ke Ukraina pada 16 Februari tak terjadi, namun arus keluar dari Kiev masih terus tinggi. Penumpang pesawat kesulitan untuk mendapatkan penerbangan keluar dari Ukraina, karena sejumlah maskapai Eropa telah membatalkan penerbangan masuk dan keluar Ukraina. Sejumlah maskapai yang masih melayani penerbangan keluar dari Kiev mengaku mengalami lonjakan pesanan.
Maskapai penerbangan berbendera Latvia, airBaltic mengaku menyiapkan penerbangan ekstra dari Kiev pekan ini untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, setelah negara-negara Eropa meminta warga negara mereka untuk meninggalkan Ukraina atau mengambil risiko perang.
tulis komentar anda